3. Menggunakan Charger Abal-abal atau Non-Original
Terkadang, saat charger orisinal hilang atau rusak, kita tergoda untuk membeli charger dengan harga murah yang banyak dijual di pasaran.
Meskipun terlihat sama, charger non-orisinal seringkali tidak memiliki kontrol tegangan dan arus yang stabil. Fluktuasi tegangan ini dapat merusak sirkuit pengisian daya dan bahkan dapat merusak baterai secara permanen.
Lebih parah lagi, charger palsu sering tidak memiliki fitur keamanan yang memadai, sehingga berpotensi menyebabkan panas berlebih atau bahkan korsleting.
Baca Juga:Ternyata Selama Ini Kita Salah! Begini Cara Charging Handphone yang BenarBukan Cuma Hemat! Ini Rahasia Baterai HP Awet Sampai Seharian Penuh
Selalu gunakan charger orisinal yang disediakan oleh pabrikan ponselmu atau charger pihak ketiga yang memiliki sertifikasi resmi dan terpercaya.
4. Menggunakan Ponsel Saat Sedang Diisi Daya
Seringkali kita tidak sabar untuk menunggu ponsel penuh dan justru menggunakannya untuk bermain game atau menonton video saat sedang diisi daya. Kebiasaan ini adalah “double trouble” bagi baterai.
Penggunaan ponsel yang berat, seperti bermain game, sudah menghasilkan panas. Ketika ditambah dengan panas dari proses pengisian daya, suhu baterai akan melonjak tajam.
Baterai Li-ion sangat sensitif terhadap panas. Suhu tinggi adalah salah satu musuh terbesar baterai, yang dapat mempercepat degradasi kimianya. Selalu biarkan ponsel “beristirahat” saat sedang diisi daya.
5. Membiarkan Ponsel Terkena Paparan Suhu Ekstrem
Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, sangat tidak baik untuk baterai ponselmu. Membiarkan ponsel di dalam mobil yang terparkir di bawah sinar matahari langsung, menaruhnya di dekat kompor, atau bahkan di dalam saku celana yang terlalu ketat dapat membuat suhu baterai melonjak.
Di sisi lain, suhu yang terlalu dingin juga tidak kalah merusaknya. Menggunakan ponsel di luar ruangan saat musim dingin atau meninggalkannya di dalam mobil saat suhu beku dapat mengganggu kinerja baterai dan memperpendek umurnya.
Jaga ponselmu tetap pada suhu ruangan yang nyaman.
6. Mengabaikan Pembaruan Sistem Operasi (OS)
Seringkali kita menunda pembaruan sistem operasi karena alasan kuota internet atau malas menunggu prosesnya. Padahal, pembaruan OS seringkali menyertakan optimasi manajemen daya.
Baca Juga:Bahaya Screen Time dan Cara Mengelola Penggunaan Gadget di KeluargaTeknologi Pengisian Daya 200W: Isi Penuh Baterai dalam Hitungan Menit
Pabrikan ponsel terus melakukan riset untuk meningkatkan efisiensi penggunaan baterai. Dengan tidak memperbarui OS, kamu mungkin kehilangan perbaikan penting yang dapat membuat baterai bekerja lebih efisien.