Jurnalisme Warga dalam Aksi Demonstrasi: Peran Kritis Saat Media Utama Dibungkam

Jurnalisme Warga dalam Demonstrasi: Peran Kritis Saat Media Utama Dibungkam
Jurnalisme Warga dalam Demonstrasi. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dalam sebuah demonstrasi, kebenaran seringkali menjadi korban pertama. Ketika kamera media arus utama menjauh, ketika siaran berita hening, dan ketika informasi resmi dibungkam, ada suara lain yang justru semakin nyaring: suara jurnalisme warga.

Jurnalisme warga dalam demonstrasi adalah praktik di mana individu atau sekelompok masyarakat umum, yang bukan jurnalis profesional, memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis, dan penyebaran berita dan informasi.

Ini bukan sekadar mengunggah foto atau video di media sosial, melainkan sebuah bentuk perlawanan informasi yang terorganisasi dan bertanggung jawab.

Baca Juga:Gempuran Isu Hak Cipta DI Tengah Era Konten KreatifRitual dan Etika Digital: Aturan Tak Tertulis yang Harus DIketahui

Ketika media utama dibungkam atau memilih untuk tidak meliputi, jurnalisme warga hadir sebagai mata dan telinga masyarakat.

Peran Krusial Jurnalisme Warga dalam Aksi Demonstrasi

1. Menyediakan Informasi Real-Time dan Langsung dari Lapangan

Saat demonstrasi berlangsung, situasi bisa berubah dalam hitungan detik. Media profesional mungkin menghadapi kendala akses atau batasan dari pihak berwenang.

Di sinilah jurnalisme warga mengambil alih. Degan ponsel di tangan, para demonstran atau warga yang berada di lokasi bisa merekam kejadian secara langsung, mulai dari jumlah massa, orasi yang disampaikan, hingga interaksi dengan aparat keamanan.

Informasi ini disebarkan secara instan melalui platform seperti Twitter, Instagram Stories, atau siaran langsung di TikTok. Berbeda dengan laporan media utama yang butuh proses kurasi dan editorial, jurnalisme warga menawarkan pandangan mentah dan tidak terfilter.

2. Menjadi Saksi dan Penjaga Akuntabilitas

Salah satu peran terpenting jurnalisme warga adalah sebagai saksi mata. Rekaman video atau foto yang diambil oleh warga seringkali menjadi bukti tak terbantahkan atas apa yang terjadi di lapangan, terutama jika ada dugaan kekerasan atau pelanggaran hak asasi manusia

Di saat media arus utama mungkin ditekan untuk tidak menampilkan sisi tertentu dari peristiwa, rekaman dari warga menjadi alat vital untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak berwenang.

Momen ketika seorang jurnalis profesional dilecehkan atau ketika kekerasan terjadi seringkali ditangkap oleh kamera warga dan menjadi viral, memaksa isu tersebut menjadi perhatian publik dan media profesional.

0 Komentar