Tanggung Jawab Platform dalam Mencegah Bunuh Diri dan Self-Harm

Tanggung Jawab Platform dalam Mencegah Bunuh Diri dan Self-Harm
Tanggung Jawab Platform dalam Mencegah Bunuh Diri dan Self-Harm. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Membahas bunuh diri dan melukai diri sendiri (self-harm) secara terbuka di platform merupakan hal yang agak sulit. Di satu sisi, percakapan terbuka dapat membantu seseorang merasa tidak sendirian dan menghubungkannya dengan sumber daya yang bermanfaat.

Namun di sisi lain, konten yang berisi informasi rinci tentang metode bunuh diri atau yang mengagungkan tindakan tersebut dapat berpotensi berbahaya bagi mereka yang rentan.

Maka dari itu, platform online, terutama media sosial, memiliki tanggung jawab besar. Mereka tidak hanya berperan sebagai wadah untuk berbagi informasi, tapi juga sebagai penjaga gerbang yang memastikan lingkungan yang aman bagi penggunanya.

Baca Juga:Gempuran Isu Hak Cipta DI Tengah Era Konten KreatifRitual dan Etika Digital: Aturan Tak Tertulis yang Harus DIketahui

Tanggung Jawab Platform untuk Mencegah Bunuh Diri dan Self-Harm

Berikut adalah beberapa cara utama platform online dapat mengambil peran proaktif dalam mencegah bunuh diri dan self-harm:

1. Moderasi Konten yang Cerdas dan Sensitif

Platform memiliki tim atau teknologi yang memoderasi konten yang diunggah pengguna. Untuk isu sensitif seperti bunuh diri, moderasi tidak bisa sembarangan. Ini harus mencakup:

Penghapusan Cepat Konten Berbahaya

Konten yang secara eksplisit mempromosikan atau menginstruksikan cara bunuh diri atau self-harm harus segera dihapus.

Algoritma dapat membantu mengidentifikasi konten semacam ini secara otomatis, namun validasi oleh manusia tetap penting untuk memastikan akurasi.

Pemberian Peringatan

Platform dapat menerapkan sistem peringatan. Misalnya, jika seseorang mengunggah konten yang mengkhawatirkan, sistem dapat memberikan notifikasi yang menawarkan bantuan dan sumber daya profesional.

Melarang Perilaku Mengancam

Platform harus secara tegas melarang Perilaku yang menargetkan individu dan mendorong mereka untuk melukai diri sendiri.

2. Kemitraan dengan Organisasi Profesional

Sebuah platform online bukanlah ahli kesehatan mental. Oleh karena itu, kolaborasi dengan para profesional dan organisasi adalah kunci. Platform dapat:

Menghubungkan Pengguna dengan Layanan Darurat

Baca Juga:Fenomena Haul Belanja di Platform Jual Beli Online: Lebih dari Sekadar PameranFenomena “Virtual Gifting” di Platform Live-Streaming Dan Dampak Sosialnya

Salah satu tindakan paling efektif adalah menyediakan akses cepat ke nomor telepon bantuan, layanan krisis, atau konseling.

Misalnya, ketika seseorang mencari kata kunci tertentu yang terkait dengan bunuh diri, platform dapat langsung menampilkan pop-up dengan informasi kontak darurat.

Mengembangkan Pedoman Bersama

0 Komentar