CIREBON, RAKCER.ID – Di tengah kemudahan koneksi digital, muncul fenomena-fenomena baru yang merusak tatanan hubungan modern, yaitu ghosting dan zombie-ing. Kedua istilah ini menggambarkan pola perilaku yang muncul dari komunikasi non-verbal dan anonimitas yang diberikan oleh teknologi.
Fenomena ghosting dan zombie-ing menjadi momok bagi hubungan yang dijalin melalui media sosial. Pasalnya, fenomena ini bisa memberikan dampak emosional terhadap korbannya.
Apa itu Ghosting?
Ghosting adalah praktik mengakhiri hubungan, baik romantis, pertemanan, maupun profesional, dengan tiba-tiba menghentikan semua bentuk komunikasi tanpa penjelasan.Seolah-olah seseorang menghilang seperti hantu.
Baca Juga:Gempuran Isu Hak Cipta DI Tengah Era Konten KreatifRitual dan Etika Digital: Aturan Tak Tertulis yang Harus DIketahui
Pelaku ghosting akan berhenti membalas pesan, tidak mengangkat telepon, dan bahkan bisa memblokir kontak di media sosial.
Mengapa Ghosting Terjadi?
Menghindari Konfrontasi
Pelaku ghosting seringkali memilih cara ini karena merasa tidak nyaman atau takut menghadapi percakapan sulit. Mereka ingin menghindari emosi dan rasa sakit yang mungkin timbul saat mengakhiri hubungan secara langsung.
Kemudahan Komunikasi Digital
Di dunia digital, mengakhiri hubungan semudah menekan tombol block atau unfollow. Kemudahan ini membuat tanggung jawab untuk memberikan penjelasan terasa tidak lagi penting.
Kurangnya Empati
Pelaku mungkin tidak menyadari atau tidak peduli dengan dampak emosional yang dialami oleh korban ghosting. Mereka melihatnya sebagai cara termudah untuk keluar dari situasi yang tidak mereka inginkan.
Apa itu Zombie-ing?
Jika ghosting adalah tentang menghilang, zombie-ing adalah tentang kembali dari “kematian” Komunikasi.
Fenomena ini terjadi ketika seseorang yang pernah melakukan ghosting tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupan seseorang, biasanya melalui like di media sosial, komentar, atau pesan singkat, seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi.
Mengapa Zombie-ing Terjadi?
Rasa Ingin Thu
Pelaku zombie-ing mungkin hanya ingin memeriksa bagaimana kabar mantan pasangannya. Mereka ingin melihat apakah pintu masih terbuka untuk mereka tanpa niat serius.
Baca Juga:Fenomena Haul Belanja di Platform Jual Beli Online: Lebih dari Sekadar PameranFenomena “Virtual Gifting” di Platform Live-Streaming Dan Dampak Sosialnya
Pilihan yang Tidak Terduga
Terkadang, pelaku zombie-ing kembali ketika hubungan lain yang mereka jalani gagal. Mereka melihat orang yang pernah mereka ghosting sebagai “cadangan” yang mudah diakses.
Mencari Validasi
Kemunculan kembali ini bisa jadi cara untuk menguji apakah mereka masih memiliki pengaruh atau daya tarik. Like atau balasan dari korban menjadi validasi atas ego mereka.