Ancaman Keamanan dan Risiko yang Mungkin Terjadi
Meskipun canggih, tidak ada teknologi keamanan yang 100% sempurna. Ada beberapa ancaman dan risiko yang patut diwaspadai:
Pemalsuan Sidik Jari
Meskipun sulit, hacker yang gigih bisa membuat replika sidik jari menggunakan bahan seperti lateks atau gelatin.
Teknik ini biasanya tidak berhasil pada pemindai ultrasonik yang lebih canggih, tetapi masih menjadi risiko bagi pemindai optik.
Baca Juga:Apakah Smartphone Masih Akan Eksis di Tahun 2030? Ini Prediksi Para AhliMelihat Tren Pasar Smartphone di Indonesia: Merek Mana yang Paling Dominan?
Penipuan Face Unlock 2D
Ini adalah kelemahan terbesar. Seorang penyerang hanya membutuhkan foto resolusi tinggi dari wajah Anda atau video singkat untuk menipu sistem keamanan 2D.
Inilah sebabnya mengapa banyak bank atau aplikasi sensitif tidak mengizinkan otentikasi biometrik 2D.
Peretasan Data Biometrik
Pertanyaan terbesar adalah apakah data sidik jari atau wajah Anda bisa diretas? Jawabannya, secara teknis, sangat kecil kemungkinannya.
Seperti yang disebutkan di atas, data tersebut dienkripsi dan disimpan di secure enclave yang terisolasi dari sistem operasi utama.
Bahkan jika ponsel Anda diretas, data mentah biometrik tidak dapat diakses.
Jadi, Mana yang Lebih Aman?
Secara umum, urutan tingkat keamanan dari yang paling aman hingga paling tidak aman adalah:
3D Face Unlock:
Dianggap sangat aman karena menggunakan peta 3D yang sangat sulit direplikasi.
Fingerprint Scanner Ultrasonik:
Sangat andal dan sulit ditipu.
Baca Juga:Nggak Lemot Lagi! Ini 7 Tips untuk Meningkatkan Performa Smartphone Android AndaHuawei Mate XT: Smartphone Tri-Fold Paling Canggih Tahun 2025
Fingerprint Scanner Optik:
Cukup aman untuk penggunaan sehari-hari, tetapi lebih rentan dibandingkan ultrasonik.
- 2D Face Unlock:
Tidak disarankan untuk keamanan yang serius dan sebaiknya hanya digunakan untuk kenyamanan dasar.
Kesimpulan: Tetap Cerdas dalam Penggunaan
Face Unlock dan fingerprint adalah teknologi luar biasa yang memberikan kenyamanan dan keamanan yang memadai untuk sebagian besar penggunaan harian.
Jika Anda memiliki smartphone dengan fitur biometrik canggih seperti Face ID atau pemindai sidik jari ultrasonik, Anda bisa merasa cukup aman.
Namun, jika ponsel Anda hanya memiliki Face Unlock 2D, sebaiknya jangan bergantung padanya untuk mengamankan data-data sensitif.
Kombinasikan dengan metode keamanan lain, seperti PIN atau pola, terutama untuk otentikasi perbankan atau aplikasi penting lainnya.
Selalu periksa jenis keamanan biometrik pada smartphone Anda dan pastikan untuk tidak mengandalkan satu metode saja.