Wajib Tahu! 6 Teknik Validasi Emosi Anak agar Lebih Dekat dengan Orang Tua

Wajib Tahu! 6 Teknik Validasi Emosi Anak agar Lebih Dekat dengan Orang Tua
Teknik validasi emosi pada anak. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – anak pasti pernah marah, kecewa, atau takut. Sayangnya, banyak orang tua justru terburu-buru memberi nasihat atau menenangkan dengan cara menyuruh anak “jangan lebay” atau “nggak usah nangis.”

Padahal, yang mereka butuhkan pertama kali bukan solusi, melainkan didengarkan dan dimengerti.

Inilah yang disebut validasi emosi, salah satu keterampilan penting dalam pola asuh yang sehat.

Baca Juga:Anak Juga Berhak Marah: Begini Cara Membimbing Mereka Menyalurkan Emosi dengan SehatHaul Ponpes KHAS Kempek Usung Semangat Ramah Lingkungan

Apa Itu Validasi Emosi?

Validasi emosi berarti menerima dan mengakui perasaan anak tanpa menghakimi.

Bukan berarti kita harus setuju dengan sikap mereka, melainkan memberi pesan bahwa apa yang mereka rasakan itu nyata dan wajar.

Dengan begitu, anak belajar bahwa semua emosi boleh hadir, asalkan disalurkan dengan cara yang tepat.

Kenapa Validasi Emosi Penting?

Ketika orang tua mampu memvalidasi emosi anak, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan:

1. Membantu anak mengenali dan mengelola emosinya.

2. Memberikan rasa aman serta meningkatkan kepercayaan pada orang tua.

3. Mencegah anak memendam perasaan atau melampiaskannya secara negatif.

4. Menumbuhkan empati dan keterampilan komunikasi emosional sejak dini.

Tanda Orang Tua Belum Memvalidasi Emosi Anak

Kalimat seperti:

“Masa gitu aja takut?”

“Ah, nggak usah lebay, biasa aja.”

“Gitu doang kok sedih sih?”

Terlihat sepele, tapi justru bisa membuat anak merasa diremehkan dan malu dengan perasaannya sendiri.

Cara Memvalidasi Emosi Anak dengan Tepat

1. Dengarkan Tanpa Menyela

Biarkan anak menyampaikan perasaannya hingga selesai sebelum kita merespons.

2. Coba Lihat dari Sudut Pandang Anak

Bagi kita, mainan rusak mungkin sepele, tapi bagi anak itu bisa jadi masalah besar.

3. Gunakan Kalimat Pengakuan Emosi

Contoh: “Mama tahu kamu marah banget, ya.” atau “Wajar kok kalau kamu takut gelap.”

4. Berikan Sentuhan dan Tatapan Hangat

Baca Juga:Situasi Pasca Aksi di Cirebon, Danrem 063 dan Wali Kota Ajak Dialog Hindari KericuhanJalan Kartini Arah KS Tubun Lumpuh Total Akibat Demo

Pelukan, genggaman tangan, atau kontak mata bisa menjadi validasi tanpa kata.

5. Tunda Memberi Solusi

Tenangkan emosinya dulu. Setelah anak lebih rileks, barulah kita bisa memberi arahan.

6. Ajarkan Menamai Emosi

Gunakan kata sederhana seperti marah, kecewa, takut, atau bingung agar anak lebih mudah memahami apa yang ia rasakan. Contoh Kalimat Validasi untuk Anak

0 Komentar