CIREBON, RAKCER.ID – Memilih pola asuh yang tepat memang sering bikin pusing orang tua.
Salah satu topik yang kini banyak dibicarakan adalah glider parenting, yang disebut-sebut lebih sehat dibanding helicopter parenting alias gaya asuh overprotektif.
Helicopter parenting sudah lama dikenal sebagai pola asuh di mana orang tua terlalu ikut campur dalam kehidupan anak.
Baca Juga:Fresh Graduate Merapat! BUMN Buka Magang Magenta hingga September 2025Kenali 5 Ciri Parenting VOC, Jangan-Jangan Kamu Tanpa Sadar Menerapkannya!
Mulai dari jadwal harian, keputusan kecil, hingga urusan pertemanan, semuanya diatur. Menurut psikolog klinis Michelle M. Reynolds, PhD, pola ini biasanya muncul dari rasa cinta bercampur ketakutan yang berlebihan.
Sayangnya, hasilnya justru membuat anak kesulitan mengasah kemampuan memecahkan masalah.
Apa Itu Glider Parenting?
Berbeda dengan “helikopter” yang selalu mengawasi dari dekat, glider parenting lebih seperti pesawat glider yang terbang tenang dari kejauhan.
Orang tua memang tetap mengawasi, tapi tidak ikut campur terus-menerus. Mereka baru turun tangan saat anak benar-benar menghadapi risiko serius.
Dengan pendekatan ini, anak diberi kesempatan untuk menemukan solusi sendiri, tapi tetap merasa aman karena tahu orang tua siap hadir bila dibutuhkan.
Kenapa Glider Parenting Lebih Baik?
Anak-anak butuh ruang untuk gagal, mencoba, lalu bangkit lagi. Proses inilah yang melatih mereka lebih tangguh dan percaya diri. Dalam pola glider parenting, anak belajar mengambil keputusan, menghadapi konflik, bahkan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Contoh sederhana, ketika anak berselisih dengan temannya di sekolah, orang tua dengan gaya glider tidak langsung ikut campur. Mereka memberi ruang dulu untuk anak menyelesaikan. Jika sudah mentok, barulah orang tua masuk untuk memberi dukungan.
Perbedaan Utama Glider vs Helicopter Parenting
Cara Mengasuh
Helicopter: selalu mengawasi dari dekat, bahkan ikut menentukan keputusan anak.
Glider: mengamati dari jarak aman, tanpa selalu mencampuri urusan anak.
Baca Juga:Apa Itu Panda Parenting? Gaya Asuh Baru yang Bikin Anak Percaya DiriBenarkah Pola Asuh Otoriter Masih Dibutuhkan? Parenting VOC Jadi Sorotan
Respon pada Kegagalan
Helicopter: cenderung mencegah risiko, tak memberi ruang anak gagal.
Glider: menganggap kegagalan bagian penting dari proses belajar.
Dampak pada Anak
Helicopter: anak tumbuh kurang mandiri, terbiasa dibantu.
Glider: anak lebih percaya diri, terbiasa berpikir kritis, dan berani mengambil keputusan.