CIREBON, RAKCER.ID – Beberapa tahun lalu, ponsel lipat hanyalah fantasi yang kita saksikan di film-film fiksi ilmiah. Namun, kini perangkat canggih ini telah menjadi kenyataan. Awalnya, ponsel lipat hadir dengan harga selangit, membuatnya hanya bisa dijangkau oleh segelintir orang.
Namun, tren ini perlahan berubah. Berkat persaingan ketat, terutama antara dua raksasa teknologi, Samsung dan Oppo, harga ponsel lipat kini kian terjangkau, membuka pasar yang lebih luas di Indonesia.
Fenomena ini bukanlah kebetulan. Ini adalah hasil dari strategi matang yang dijalankan oleh kedua merek tersebut. Mereka tidak hanya berlomba-lomba menghadirkan inovasi, tetapi juga berupaya keras agar teknologi canggih ini dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.
Baca Juga:Masih Ada Bloatware? Membahas Masalah Tersembunyi di Balik Murahnya Ponsel SamsungMengapa Apple Belum Mengganti Penuh Port Lightning ke USB-C?
Lalu, bagaimana strategi Samsung dan Oppo untuk mengguncang pasar smartphone Indonesia dan membuat ponsel lipat menjadi lebih terjangkau?
Strategi Samsung: Pionir yang Terus Berinovasi
Samsung bisa dibilang sebagai pionir di pasar ponsel lipat global. Dengan seri Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip, mereka berhasil membuktikan bahwa teknologi layar lipat itu fungsional dan memiliki masa depan. Namun, Samsung menyadari bahwa harga adalah hambatan terbesar untuk adopsi massal.
Untuk mengatasinya, Samsung menerapkan beberapa strategi kunci:
Iterasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Setiap tahun, Samsung merilis versi terbaru dari ponsel lipatnya. Bukan sekadar menaikkan spesifikasi, tetapi juga memperbaiki kekurangan dari model sebelumnya, seperti ketahanan engsel, daya tahan baterai, dan ketebalan perangkat. Peningkatan ini membuat konsumen merasa lebih yakin untuk berinvestasi pada perangkat lipat.
Menciptakan Edisi Terjangkau
Meskipun belum secara eksplisit meluncurkan seri “FE” untuk ponsel lipat, Samsung telah menurunkan harga seri lama saat model baru dirilis. Ini membuka peluang bagi konsumen yang ingin merasakan pengalaman ponsel lipat dengan budget lebih terbatas.
Ekosistem yang Lengkap
Samsung tidak hanya menjual ponsel, tetapi juga pengalaman. Dengan antarmuka One UI yang dioptimalkan untuk layar lipat, serta kompatibilitas dengan ekosistem Galaxy lainnya seperti Galaxy Watch dan Galaxy Buds, pengguna merasa mendapatkan nilai lebih.
Dengan strategi ini, Samsung berhasil membangun basis pengguna setia dan meyakinkan pasar bahwa ponsel lipat bukan sekadar gimmick, melainkan perangkat yang praktis untuk produktivitas dan hiburan.