CIREBON, RAKCER.ID – Dalam dekade terakhir, industri smartphone telah berlomba-lomba menghadirkan pengalaman visual yang paling imersif. Tren “layar penuh” menjadi tujuan utama, di mana setiap milimeter permukaan depan ponsel didedikasikan untuk display.
Dari notch yang diperkecil, desain punch-hole, hingga kamera pop-up yang inovatif, semua adalah upaya untuk menghilangkan gangguan pada layar.
Namun, puncak dari evolusi desain ini adalah teknologi kamera bawah layar (Under-Display Camera/UDC), sebuah solusi futuristik yang menyembunyikan kamera selfie di balik panel layar, menciptakan smartphone dengan tampilan depan yang benar-benar tanpa batas.
Baca Juga:MSI Claw: Perangkat Gaming dengan Layar Sentuh dan Kontrol Konsol, Evolusi Perangkat Gaming Portabel?Review Lengkap Lenovo ThinkPad X1 Fold: Laptop Layar Lipat Pertama di Dunia, Apakah Ini Masa Depan Komputasi?
Teknologi UDC bukan sekadar trik estetika; ini adalah perwujudan dari keinginan untuk mencapai kesempurnaan desain sekaligus mempertahankan fungsionalitas kamera depan.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal teknologi kamera bawah layar dan tantangan yang dihadapi produsen.
Cara Kerja Kamera Bawah Layar
Konsep kamera bawah layar terdengar seperti sihir, namun secara teknis melibatkan perpaduan material inovatif dan algoritma pemrosesan gambar yang canggih.
Pada dasarnya, ada dua komponen kunci yang bekerja sama:
1. Area Layar yang Transparan
Bagian layar di atas kamera depan dirancang khusus agar dapat menjadi transparan atau semi-transparan ketika kamera diaktifkan. Biasanya, area ini memiliki kerapatan piksel yang lebih rendah atau susunan piksel yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk memungkinkan cahaya melewati lapisan layar dan mencapai sensor kamera di bawahnya.
Area ini seringkali terlihat sedikit berbeda (misalnya, lebih gelap atau memiliki pola piksel yang terlihat) saat diperhatikan secara seksama, terutama ketika layar menampilkan warna putih terang.
2. Sensor Kamera Khusus dan Algoritma AI
Karena cahaya yang masuk ke sensor kamera harus melewati lapisan layar, jumlah cahaya yang diterima akan berkurang dan kualitasnya dapat terdegradasi. Untuk mengatasi ini, produsen menggunakan:
Baca Juga:Samsung Galaxy Tab S9 FE: Tablet Hemat dengan Fitur Unggulan, Apakah Ini Pilihan Terbaik untuk Kreator KontenPilihan Cerdas! Rekomendasi Ponsel Murah Kualitas Terbaik untuk Pelajar dan Mahasiswa
Sensor Kamera dengan Piksel Lebih Besar:
Sensor ini dirancang untuk menangkap lebih banyak cahaya dari sumber yang terbatas.
Algoritma Pemrosesan Gambar Berbasis AI:
Ini adalah kunci utama. Algoritma canggih ini bekerja untuk mengkompensasi distorsi, difraksi, dan penurunan kualitas gambar yang disebabkan oleh lapisan layar.