Generasi Alpha dan Media Sosial: Tumbuh dalam Dunia Digital

Generasi Alpha dan Media Sosial: Tumbuh dalam Dunia Digital
Generasi Alpha dan Media Sosial: Tumbuh dalam Dunia Digital. Foto: Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Generasi Alpha, yang lahir mulai tahun 2010, adalah generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya di era digital. Mereka tidak pernah mengenal dunia tanpa internet, ponsel pintar, atau media sosial. Kehidupan mereka sejak dini sudah terjalin erat dengan platform seperti YouTube Kids, TikTok, dan Instagram.

Kondisi ini secara fundamental membentuk cara mereka berpikir, berinteraksi, dan, yang terpenting, cara mereka belajar. Yuk, simak lebih dalam hubungan generasi alpha dan media sosial, serta bagaimana peran orang tua dan pendidik menghadapi tantangan ini.

Belajar dari Layar Sentuh

Bagi Generasi Alpha, informasi tidak dicari di perpustakaan atau ensiklopedia fisik, melainkan melalui layar gawai. Mereka adalah pembelajar visual dan interaktif. Konten video yang singkat, menarik, dan penuh animasi lebih efektif menarik perhatian mereka dibandingkan teks panjang.

Baca Juga:Mengapa Engagement Turun Drastis? Ini 7 Penyebab Algoritma Tidak Menyukai Konten AndaEtika Berkomentar di Media Sosial: Batas Antara Kritik dan Bullying

Konsep-konsep rumit bisa mereka pahami melalui video tutorial di YouTube, sementara pelajaran sejarah bisa terasa hidup melalui filter Augmented Reality (AR) di media sosial.

Proses belajar mereka juga sangat fragmented atau terpecah-pecah. Rentang perhatian yang pendek, yang terbiasa dengan konten singkat berdurasi 15-60 detik, membuat mereka sulit bertahan pada satu topik dalam waktu lama.

Guru dan orang tua sering kali kesulitan membuat mereka fokus pada satu buku atau satu materi tanpa gangguan.

Media Sosial Sebagai Guru dan Ruang Kelas

Media sosial bukan hanya tempat hiburan bagi Generasi Alpha; ia juga menjadi sumber pengetahuan utama.

  • TikTok sebagai Ensiklopedia Singkat: Mereka belajar resep memasak, trik matematika, atau bahkan fakta ilmiah dari video-video TikTok. Pengetahuan datang dalam bentuk yang ringkas dan menghibur.
  • YouTube sebagai Tutorial Interaktif: Mereka melihat cara memperbaiki mainan, bermain alat musik, atau bahkan membuat eksperimen sains dari video yang diunggah oleh kreator konten.
  • Instagram sebagai Galeri Inspirasi: Mereka mendapatkan inspirasi kreatif dan visual dari gambar dan video pendek di Instagram.

Namun, cara belajar ini juga membawa tantangan besar. Ketergantungan pada konten yang instan dan menarik bisa membuat mereka kurang sabar dalam menghadapi proses belajar yang membutuhkan ketekunan, seperti membaca buku tebal atau menyelesaikan soal matematika yang kompleks.

0 Komentar