Orang Tua Wajib Tahu! 5 Cara Efektif Atasi Tantrum Anak

Orang Tua Wajib Tahu! 5 Cara Efektif Atasi Tantrum Anak
Cara orang tua mengelola emosi anak saat tantrum. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Mengasuh balita sering kali penuh kejutan, salah satunya ketika anak mengalami tantrum.

Bagi sebagian orang tua, tantrum terasa melelahkan dan memicu stres.

Namun, penting dipahami bahwa tantrum bukan sekadar ledakan emosi, melainkan bagian dari proses belajar anak dalam mengenal dan mengelola perasaannya.

Mengapa Balita Sering Tantrum?

Pada usia 1–5 tahun, anak belum mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata yang tepat.

Baca Juga:Dukung Masa Emas Anak 0–5 Tahun dengan 5 Cara Sederhana Tapi AmpuhProfesi Lama Bangkit Lagi! Microsoft Excel Jadi Keterampilan Paling Dicari di Era AI dan PHK Massal

Akibatnya, mereka melampiaskan rasa marah, kecewa, atau lelah melalui tangisan keras, berguling di lantai, hingga menolak arahan orang tua. Ini adalah fase normal dalam perkembangan emosional balita.

Tantrum Sebagai Proses Belajar

Tantrum bisa dilihat sebagai kesempatan belajar, bukan semata-mata perilaku negatif.

Dari situ, anak belajar mengenal batasan, memahami emosi, serta berlatih mengendalikan diri.

Tugas orang tua adalah menjadi pendamping yang sabar agar anak merasa aman dan mampu memproses perasaan dengan cara yang sehat.

Cara Efektif Mengelola Emosi Balita

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua ketika anaknya tantrum :

1. Tetap Tenang

Saat anak tantrum, usahakan orang tua tidak ikut terbawa emosi. Sikap tenang akan memberikan rasa aman sekaligus contoh pengendalian diri.

2. Validasi Perasaan Anak

Cobalah ucapkan, “Mama tahu kamu sedih karena mainannya diambil.” Kalimat sederhana ini membuat anak merasa dimengerti dan belajar bahwa emosinya wajar.

3. Alihkan dengan Aktivitas Positif

Baca Juga:Skincare Terbaik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Wajah Mulus Bukan Lagi MimpiJerawat Nggak Mau Hilang? 7 Bahan Dapur Ini Bisa Jadi Obat Alami

Setelah reda, arahkan anak ke kegiatan yang disukainya, seperti menggambar atau membaca buku. Hal ini membantu anak menyalurkan energi secara konstruktif.

4. Bangun Rutinitas yang Konsisten

Anak lebih mudah mengelola emosi bila terbiasa dengan jadwal tidur, makan, dan bermain yang teratur. Konsistensi membuat mereka merasa aman.

5. Ajarkan Cara Mengekspresikan Emosi

Gunakan permainan atau cerita untuk mengenalkan berbagai emosi. Ajak anak menyebutkan “sedih”, “senang”, atau “marah” agar ia terbiasa mengekspresikan perasaan lewat kata-kata.

Mengelola emosi balita bukan perkara mematikan tantrum, melainkan mendampingi anak agar belajar memahami dirinya.

Dengan kesabaran, komunikasi yang hangat, dan rutinitas yang konsisten, tantrum dapat berubah menjadi momen pembelajaran berharga.

0 Komentar