5 Rahasia Parenting Gen Z : Bukan Larangan, Tapi Pendampingan

5 Rahasia Parenting Gen Z : Bukan Larangan, Tapi Pendampingan
Rahasia Parenting Gen Z. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pernah merasa lelah memberi larangan ini-itu, tapi anak justru makin ngeyel?

Kalau iya, mungkin saatnya mengubah pendekatan. Terutama kalau anakmu termasuk generasi Z lahir di era serba digital, mereka lebih kritis, mandiri, dan nggak mudah menerima aturan tanpa alasan.

Di sinilah rahasia parenting Gen Z bekerja bukan hanya sekadar melarang, tapi mendampingi.

1. Larangan Sering Dianggap Mengikat

Baca Juga:Parenting Gen Z, 5 Jurus Ampuh Hadapi Anak yang Lebih Pintar dari GoogleOrang Tua Wajib Tahu! Cara Asuh Gen Z yang Beda dari Generasi Sebelumnya

Bagi anak Gen Z, larangan kerap dianggap sebagai batasan yang membatasi kebebasan. Misalnya, melarang main gadget total atau ikut kegiatan tertentu. Alih-alih patuh, mereka bisa jadi merasa dikekang dan mencari cara lain untuk melawan.

2. Pendampingan Membuka Ruang Dialog

Pendampingan berarti orang tua hadir bukan hanya untuk mengawasi, tapi juga menjadi teman diskusi. Misalnya, kalau anak suka main game online, jangan langsung melarang. Dampingi dengan menanyakan game apa yang dimainkan, kenapa mereka suka, dan bagaimana mengatur waktu biar nggak kebablasan.

3. Bangun Kepercayaan, Bukan Ketakutan

Parenting Gen Z menekankan kepercayaan. Anak yang percaya pada orang tuanya akan lebih terbuka soal masalah pribadi, bahkan hal-hal sensitif. Sebaliknya, larangan keras sering membuat anak diam-diam mencari solusi di luar rumah yang belum tentu tepat.

4. Gunakan Teknologi Sebagai Jembatan

Anak Gen Z hidup berdampingan dengan teknologi. Orang tua bisa menjadikan teknologi sebagai sarana pendampingan, misalnya membuat kesepakatan jam belajar dengan aplikasi reminder atau memantau aktivitas online dengan cara yang transparan, bukan sembunyi-sembunyi.

5. Jadilah Teman yang Bijak

Anak Gen Z butuh orang tua yang bisa jadi tempat curhat tanpa takut dihakimi. Bukan berarti harus mengiyakan semua keinginan mereka, tapi orang tua perlu belajar memberi alasan yang logis dan solutif. Dengan begitu, anak belajar bahwa setiap keputusan ada konsekuensinya.

Kunci parenting Gen Z bukanlah memperbanyak larangan, melainkan memperkuat pendampingan.

Saat anak merasa didengar, didukung, dan dipandu, mereka akan lebih mudah diarahkan.

Bukan hanya hubungan orang tua anak yang harmonis, tapi juga tumbuh karakter anak yang tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan zaman.

0 Komentar