CIREBON, RAKCER.ID – Paus Leo XIV pemimpin Gereja Katolik pertama asal Amerika Serikat, menegaskan akan melanjutkan sejumlah kebijakan Paus Fransiskus, terutama terkait umat Katolik LGBT, peran perempuan, hingga kerja sama dengan Tiongkok soal pengangkatan uskup.
Namun, ia memastikan tidak akan melakukan perubahan besar dalam ajaran resmi Gereja.
Dalam wawancara perdananya yang dirilis Kamis (18/9/2025), Leo menyatakan dirinya akan tetap berhati-hati.
Baca Juga:Transformasi Kamar Mandi, Rekomendasi 5 Model Bak Mandi Teraso yang Bikin Rumah Makin Modern7 Inspirasi Kamar Mandi Minimalis yang Super Estetik dengan Sentuhan Plester Aci
“Saya tidak berniat terlibat dalam politik partisan. Mustahil bagi Paus ikut campur dalam urusan politik tiap negara,” ujar Leo yang lahir dan besar di Chicago.
Prihatin Gaza, Hati-Hati Bicara Israel
Soal krisis kemanusiaan di Gaza, Paus Leo menyampaikan rasa prihatin yang mendalam.
Namun, ia menolak menggunakan istilah genosida seperti yang pernah diucapkan Paus Fransiskus.
“Tahta Suci tidak melihat perlunya membuat pernyataan resmi tentang itu sekarang,” katanya.
Meski belum berbicara langsung dengan Presiden Donald Trump, Leo sempat menyinggung soal kebijakan imigrasi ketika bertemu Wakil Presiden JD Vance. “Saya berbicara tentang martabat manusia dan pentingnya hal itu bagi semua orang, di mana pun mereka dilahirkan,” ujarnya.
Soroti Skandal Seksual dan Tuduhan Palsu
Paus Leo juga menegaskan bahwa korban pelecehan seksual harus diperlakukan dengan hormat. Namun ia mengingatkan bahwa ada pula kasus tuduhan palsu. “Lebih dari 90% pelapor adalah korban sesungguhnya, tapi ada juga yang tidak benar,” jelasnya.
Kebijakan LGBT dan Perempuan Tetap Dibuka
Soal umat LGBT dan perempuan, Leo berkomitmen melanjutkan keterbukaan yang digagas Fransiskus.
Baca Juga:Kamar Mandi WC Jongkok Bisa Kekinian? 5 Inspirasi Desain Cantik dan Modern yang Wajib Dicoba!Trik Gemini AI: Ubah Foto Kamu Jadi di Depan Kabah dalam Hitungan Menit!
Meski demikian, ia tidak berniat mengubah ajaran resmi terkait pernikahan sesama jenis atau penahbisan perempuan. “Individu akan tetap diterima, tetapi ajaran Gereja akan tetap seperti adanya,” tegasnya.
Terkait defisit anggaran sebesar 83 juta euro dan masalah dana pensiun, Paus Leo menyebut situasi mulai membaik. “Saya tidak kehilangan tidur karena hal itu,” katanya.
Dengan sikapnya yang lebih hati-hati dibanding pendahulunya, Paus Leo XIV diperkirakan akan menjaga kesinambungan Gereja Katolik tanpa melakukan gebrakan besar.**