Komentar dan DM adalah kesempatan untuk membangun hubungan, bukan untuk diabaikan dengan balasan otomatis.
2. Follow-Unfollow atau Like Otomatis
Ini adalah praktik yang paling berbahaya. Menggunakan bot untuk secara otomatis follow dan unfollow akun lain, atau memberikan like pada postingan tertentu, dianggap sebagai spam oleh algoritma media sosial.
Praktik ini dapat merusak reputasi Anda dan, yang lebih parah, membuat akun Anda di-shadowban atau bahkan dihapus permanen.
Baca Juga:Rahasia Live Streaming di Facebook: Ubah Penonton Jadi PembeliCatat! Inilah 5 Statistik Penting yang Wajib Diketahui Social Media Manager
3. Membuat Konten Penuh dengan AI Generatif
Meskipun AI sangat berguna untuk ideasi dan draf awal, mengunggah konten yang 100% dihasilkan oleh AI dapat membuatnya terasa impersonal.
Sentuhan pribadi, humor, dan cerita di balik konten adalah yang membuat audiens terhubung. Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai kreator utama.
4. Layanan Pelanggan yang Kompleks
Ketika pelanggan memiliki masalah atau keluhan yang rumit, mereka butuh interaksi dengan manusia. Bot tidak bisa memahami emosi, menangani nuansa keluhan, atau menawarkan solusi yang kreatif. Menyerahkan layanan pelanggan sepenuhnya pada bot akan membuat pelanggan frustrasi dan merusak loyalitas mereka.
Kesimpulan
Otomatisasi media sosial adalah pedang bermata dua. Jika digunakan dengan bijak, ia bisa menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi. Namun, jika digunakan secara berlebihan dan tidak pada tempatnya, ia bisa merusak reputasi dan meruntuhkan kepercayaan audiens yang telah Anda bangun.(*)