CIREBON, RAKCER.ID – Di era globalisasi, brand-brand besar tidak bisa lagi menggunakan strategi “satu ukuran cocok untuk semua”. Apa yang berhasil di Amerika Serikat belum tentu berhasil di Indonesia, atau di Jepang.
Kunci keberhasilan mereka di media sosial terletak pada kemampuan untuk beradaptasi, berinteraksi, dan bahkan “berbicara” dengan audiens lokal. Ini bukan hanya soal menerjemahkan postingan, melainkan tentang “lokalisasi” konten.
Lalu, bagaimana brand internasional beradaptasi dengan budaya lokal dan berhasil menaklukkan hati audiens lokal? Mari kita bedah rahasia mereka.
Baca Juga:Tutorial: Cara Membuat Linktree untuk Instagram dan TikTokAplikasi Edit Video Terbaik untuk TikTok dan Reels
1. Menyelami Bahasa dan Humor Lokal
Adaptasi yang paling mendasar adalah bahasa. Namun, lokalisasi lebih dari sekadar terjemahan langsung. Brand yang cerdas akan menggunakan bahasa gaul, idiom, dan humor lokal yang hanya dimengerti oleh audiens setempat.
Contoh:
McDonald’s di berbagai negara sering kali membuat meme atau konten yang mengacu pada tren dan lelucon lokal.
Di Indonesia, mereka mungkin menggunakan slang atau format meme yang sedang viral untuk promosi, membuat brand terasa lebih akrab dan relevan. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbicara kepada audiens, tetapi juga “berbicara seperti” audiens.
2. Berkolaborasi dengan Influencer dan Kreator Lokal
Daripada menggunakan influencer global yang mungkin tidak dikenal di suatu negara, brand internasional kini memilih untuk bekerja sama dengan kreator lokal.
Para influencer ini memiliki pemahaman mendalam tentang audiens mereka, dan konten yang mereka buat akan terasa lebih otentik dan terpercaya.
Contoh:
Brand kosmetik global akan bermitra dengan beauty vlogger lokal untuk mendemonstrasikan produk. Vlogger ini tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga mengaitkannya dengan masalah kulit, iklim, atau rutinitas kecantikan yang relevan dengan audiens Indonesia. Kolaborasi ini mengubah brand asing menjadi “teman” yang dapat dipercaya.
3. Mengintegrasikan Perayaan dan Budaya Setempat
Brand internasional yang cerdas akan mengambil bagian dalam perayaan dan momen budaya lokal. Ini menunjukkan rasa hormat dan apresiasi terhadap tradisi setempat, sekaligus menciptakan peluang untuk berinteraksi dengan audiens secara lebih bermakna.
Baca Juga:Canva vs Adobe Express: Mana yang Lebih Cocok untuk Konten Media Sosial?Perbedaan Makro, Mikro, dan Nano Influencer: Mana yang Lebih Efektif untuk Strategi Pemasaran Anda?
Contoh:
Saat Idulfitri atau Hari Kemerdekaan, banyak brand global yang mengubah logo mereka, membuat kampanye khusus, atau bahkan meluncurkan produk edisi terbatas yang terinspirasi dari budaya lokal.