CIREBON, RAKCER.ID – Bagi banyak orang, mengisi daya ponsel adalah ritual harian yang tak terhindarkan. Setiap malam, kita mencolokkan smartphone ke pengisi daya, berharap baterai akan terisi penuh saat kita bangun. Namun, ritual ini mungkin akan segera usang.
Para ilmuwan dan produsen teknologi berlomba-lomba mengembangkan teknologi baterai yang dapat mengubah cara kita menggunakan perangkat elektronik. Teknologi tersebut adalah baterai solid-state, sebuah inovasi yang menjanjikan daya tahan luar biasa, pengisian daya super cepat, dan yang paling penting, keamanan yang lebih baik.
Saat ini, sebagian besar gadget kita ditenagai oleh baterai litium-ion (Li-ion). Meskipun telah terbukti andal, baterai Li-ion memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam hal kepadatan energi, kecepatan pengisian, dan risiko keamanan.
Baca Juga:Siap-siap Update! Ini Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Mendapat HyperOS 3.0Ekosistem Tanpa Hambatan: Mengupas Tuntas Antarmuka HyperOS dan Keunggulannya
Elektrolit cair yang mudah terbakar dapat menyebabkan baterai membengkak atau bahkan meledak jika terjadi kerusakan atau panas berlebih. Di sinilah baterai solid-state masuk sebagai solusi revolusioner.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal revolusi baterai solid-state.
Apa Itu Baterai Solid-State?
Sesuai namanya, baterai solid-state menggunakan elektrolit padat, bukan cair. Elektrolit padat ini bisa terbuat dari bahan keramik, polimer, atau kaca. Dengan menghilangkan elektrolit cair yang mudah terbakar, baterai solid-state secara fundamental lebih aman. Tidak ada risiko kebocoran, pembengkakan, atau ledakan, bahkan saat baterai rusak.
Namun, keamanan hanyalah salah satu dari sekian banyak keunggulan. Keunggulan terbesarnya terletak pada kepadatan energi yang jauh lebih tinggi. Baterai solid-state dapat menyimpan lebih banyak energi dalam volume yang sama.
Ini berarti ponsel kita bisa memiliki baterai dengan kapasitas dua kali lipat dari yang sekarang, atau bahkan lebih, tanpa membuat perangkat menjadi lebih tebal. Bayangkan smartphone dengan kapasitas baterai 8.000 mAh di bodi yang tipis, atau laptop yang bisa bertahan hingga 30 jam pemakaian normal.
Pengisian Daya Super Cepat: Bukan Lagi Sekadar Mimpi
Selain daya tahan yang jauh lebih baik, baterai solid-state juga menjanjikan kecepatan pengisian yang luar biasa. Karena tidak ada elektrolit cair yang harus dipanaskan atau dipindahkan, proses pengisian daya bisa dilakukan jauh lebih cepat.