IBIS: Baterai Mobil Listrik Lebih Ringan dan Cepat Isi Daya dari Stellantis

IBIS: Baterai Mobil Listrik Lebih Ringan dan Cepat Isi Daya dari Stellantis
Baterai mobil listrik . Foto; cintamobil/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID– Perkembangan mobil listrik (EV) terus melaju kencang. Tidak hanya dari sisi desain kendaraan, tetapi juga pada teknologi inti yang menjadi jantung penggeraknya: baterai. Baru-baru ini, perusahaan otomotif raksasa Stellantis bersama Saft memperkenalkan inovasi baru bernama IBIS (Intelligent Battery Integrated System). Teknologi ini digadang-gadang mampu membuat mobil listrik lebih efisien, lebih ringan, dan lebih cepat dalam pengisian daya.

Apa Itu IBIS?

IBIS adalah sistem baterai pintar yang mengintegrasikan inverter dan charger langsung ke dalam baterai. Biasanya, komponen tersebut terpisah sehingga membuat bobot mobil lebih berat dan konsumsi ruang lebih besar. Dengan integrasi ini, desain baterai jadi lebih ringkas tanpa mengorbankan kinerja.

Hasilnya, mobil listrik yang menggunakan IBIS bisa mengalami pengurangan bobot hingga 40 kilogram. Pengurangan ini terdengar kecil, tetapi dalam dunia otomotif, setiap kilogram yang dihemat berarti efisiensi energi yang lebih baik dan jarak tempuh yang lebih panjang.

Baca Juga:Apakah PS 4 Masih Layak Dibeli di 2025?7 Laptop Terbaik untuk Mahasiswa Teknik 2025

Keunggulan IBIS: Lebih Ringan, Lebih Cepat, Lebih Efisien

Selain lebih ringan, IBIS juga menjanjikan waktu pengisian daya lebih singkat. Stellantis mengklaim bahwa pengisian bisa lebih cepat hampir satu jam dibandingkan baterai EV konvensional. Bagi pengguna mobil listrik, ini adalah kabar baik, karena salah satu keluhan terbesar saat ini adalah lamanya waktu charging.

Tak hanya itu, efisiensi energi juga meningkat sekitar 10%. Artinya, mobil dengan baterai IBIS bisa melaju lebih jauh dengan energi yang sama. Hal ini jelas memberi keuntungan besar, terutama bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jauh.

Dampak bagi Industri EV

Jika teknologi IBIS berhasil diproduksi massal, dampaknya akan terasa luas. Pertama, biaya produksi kendaraan bisa ditekan karena integrasi komponen membuat proses manufaktur lebih sederhana. Kedua, pengalaman pengguna semakin baik karena mobil jadi lebih ringan, jarak tempuh bertambah, dan waktu isi daya berkurang.

Stellantis yang menaungi merek-merek besar seperti Peugeot, Citroën, Jeep, dan Fiat bisa menjadi pionir dalam penggunaan teknologi ini. Jika sukses, pabrikan lain pasti akan terdorong untuk mengembangkan baterai dengan konsep serupa.

0 Komentar