NFT di Media Sosial: Tren yang Sudah Mati atau Bangkit Lagi?

NFT di Media Sosial: Tren yang Sudah Mati atau Bangkit Lagi?
NFT di Media Sosial: Tren yang Sudah Mati atau Bangkit Lagi?. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pada puncaknya di tahun 2021, Non-Fungible Token (NFT) merajai media sosial. Gambar kera digital dengan harga jutaan dolar, tweet pertama yang terjual sebagai NFT, dan hype tak berujung tentang “Web3” membanjiri lini masa kita.

Banyak yang yakin NFT adalah masa depan media sosial. Namun, euforia itu meredup cepat. Harga aset digital anjlok, volume transaksi menurun drastis, dan NFT seolah lenyap dari perbincangan.

Melihat kondisi ini, wajar jika banyak yang bertanya: apakah tren NFT di media sosial sudah mati?

Baca Juga:Kebijakan Terbaru TikTok September 2025: Perubahan Besar-BesaranMedia Sosial sebagai Alat CRM: Membangun Hubungan Pelanggan yang Lebih Kuat

Jawabannya tidak sesederhana itu. Alih-alih mati, NFT justru sedang berevolusi. Ia bergeser dari sekadar spekulasi aset digital ke fungsi yang lebih praktis dan terintegrasi dengan cara kita berinteraksi di media sosial.

Fase Hibernasi: Akhir dari Spekulasi, Awal dari Fungsi

Pada fase pertama, NFT memang didominasi oleh spekulasi. Orang membeli NFT sebagai investasi, berharap harganya naik gila-gilaan.

Media sosial menjadi ajang pamer dan promosi, mendorong harga naik lebih cepat. Namun, pasar yang tidak stabil dan banyaknya proyek tanpa nilai fundamental akhirnya menyebabkan gelembung itu pecah.

Kini, NFT memasuki fase hibernasi, periode di mana proyek-proyek yang tidak substansial menghilang, sementara inovasi yang sesungguhnya mulai muncul. Fokusnya bukan lagi pada harga, melainkan pada utilitas atau kegunaan NFT.

Kebangkitan Kembali: Integrasi yang Lebih Cerdas

NFT bangkit kembali dengan pendekatan yang lebih matang, berfokus pada integrasi fungsional di platform media sosial. Berikut beberapa tren yang menunjukkan kebangkitan ini:

1. NFT sebagai Identitas Digital dan Lencana Komunitas

Platform seperti Instagram, Twitter, dan Reddit sudah mulai menguji fitur yang memungkinkan pengguna menampilkan NFT sebagai foto profil terverifikasi (hexagon).

Ini bukan sekadar pamer, melainkan cara untuk mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas atau grup tertentu. NFT berfungsi sebagai lencana eksklusif yang menunjukkan keanggotaan, status, atau dukungan terhadap suatu merek dan kreator.

Baca Juga:Cara Menghindari Plagiarisme Konten di Media Sosial Agar Tidak Melanggar Pedoman KomunitasStrategi Kolaborasi Akun Media Sosial: Cara Tumbuh Bersama

2. Memberikan Akses Eksklusif

NFT kini digunakan sebagai kunci akses. Sebuah NFT bisa memberikan pemiliknya akses ke konten eksklusif, grup obrolan privat, acara virtual, atau bahkan diskon produk.

0 Komentar