Kebijakan Baru TikTok 25 September 2025: Menuju Ekosistem Belanja yang Lebih Transparan dan Berkualitas

Kebijakan Baru TikTok 25 September 2025: Menuju Ekosistem Belanja yang Lebih Transparan dan Berkualitas
Kebijakan Baru TikTok 25 September 2025. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Platform media sosial TikTok terus berevolusi, tidak hanya sebagai wadah hiburan, tetapi juga sebagai kekuatan utama dalam dunia e-commerce. Memasuki akhir tahun 2025, TikTok kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan serangkaian kebijakan terbaru yang berlaku mulai 25 September 2025.

Kebijakan baru TikTok 25 September 2025 ini secara khusus menyasar TikTok Shop dan program TikTok Affiliate, dengan tujuan utama menciptakan ekosistem belanja yang lebih sehat, transparan, dan mengedepankan kualitas konten.

Perubahan ini dipandang sebagai respons strategis TikTok terhadap masifnya pertumbuhan bisnis di platform mereka, serta untuk mengatasi isu-isu yang muncul, seperti konten tidak orisinal, manipulasi harga, dan praktik afiliasi yang tidak profesional.

Baca Juga:Strategi Media Sosial untuk Pemilik Toko Online: Harus Mulai Dari Mana?Membangun Narasi Visual: Teknik Membuat Foto dan Caption yang Powerful

Bagi para seller dan affiliator, memahami dan beradaptasi dengan kebijakan baru ini adalah kunci untuk tetap bertahan dan meraih kesuksesan di TikTok.

Kebijakan Baru untuk TikTok Shop: Fokus pada Kualitas dan Kejujuran

Kebijakan yang diterapkan pada TikTok Shop kali ini menekankan pada kualitas produk, kejujuran harga, dan seller yang bertanggung jawab. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan para penjual adalah:

1. Sistem Sweeping Akun dan Konten:

TikTok akan melakukan “sapu bersih” besar-besaran terhadap akun-akun yang dinilai tidak profesional. Konten yang hanya menampilkan produk tanpa adanya interaksi atau ulasan yang substansial, seperti video “goyang-goyang produk” tanpa narasi yang jelas, akan berpotensi mengalami penurunan jangkauan (traffic drop).

2. Peningkatan Kualitas Konten:

Para seller didorong untuk membuat konten yang lebih orisinal dan berkualitas tinggi. Konten yang proper, seperti menampilkan wajah seller atau affiliator untuk membangun personal branding, akan lebih diprioritaskan oleh algoritma. TikTok ingin memastikan bahwa konten yang muncul di beranda pengguna adalah konten yang informatif dan tepercaya.

3. Aturan Ketat Mengenai Harga:

Salah satu kebijakan paling signifikan adalah larangan penyebutan harga yang tidak akurat dalam video. Jika harga produk di video tidak sesuai dengan harga yang tercantum di keranjang kuning, konten tersebut bisa terkena pengurangan jangkauan atau bahkan pelanggaran. TikTok berupaya menghilangkan praktik diskon palsu atau harga yang menyesatkan untuk melindungi konsumen.

0 Komentar