Mobil Listrik Murah Mulai Muncul: Bisakah Jadi Pengganti Motor di Indonesia?

Mobil Listrik Murah Mulai Muncul: Bisakah Jadi Pengganti Motor di Indonesia?
Mobil listrik paling murah di Indonesia. Foto: Wuling/Rakcer.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID– Selama ini, mobil listrik identik dengan harga mahal. Tesla, Hyundai Ioniq, atau bahkan Wuling Air EV sekalipun masih dianggap terlalu tinggi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun tren baru mulai muncul: mobil listrik murah dari China dan India yang dijual dengan harga setara motor matic kelas premium. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: mungkinkah mobil listrik murah suatu hari benar-benar menggantikan motor di Indonesia?

Gelombang Mobil Listrik Murah

Beberapa produsen asal Asia sudah meluncurkan mobil listrik mini dengan harga jauh lebih terjangkau. Di China, ada Chery QQ Ice Cream atau Baojun KiWi EV yang dibanderol mulai 60–70 juta rupiah. Di India, Tata Motors menghadirkan Tata Tiago EV dengan harga sekitar 100 jutaan.

Mobil-mobil ini tidak didesain untuk perjalanan jauh, melainkan untuk penggunaan dalam kota. Dengan ukuran mungil, efisiensi tinggi, dan biaya operasional rendah, mereka menyasar masyarakat urban yang membutuhkan kendaraan praktis sekaligus ramah lingkungan.

Baca Juga:Fast Charging 200W: Apakah Aman untuk Baterai Smartphone Jangka Panjang?Kamera 100 MP di HP Murah: Inovasi Hebat atau Sekadar Angka?

Keunggulan Dibanding Motor

Jika dibandingkan motor, mobil listrik murah jelas punya beberapa kelebihan:

  • Kenyamanan & Keamanan – Ada atap, AC, dan fitur keselamatan dasar.
  • Ramah Lingkungan – Nol emisi dan biaya listrik jauh lebih murah daripada bensin.
  • Muat Lebih Banyak – Bisa membawa 3–4 orang sekaligus atau barang belanjaan dalam jumlah lebih besar.

Dengan harga yang makin turun, mobil listrik kecil bisa jadi alternatif menarik bagi keluarga kecil atau pekerja yang ingin kenyamanan lebih dibanding motor.

Tantangan di Indonesia

Meski menarik, ada sejumlah tantangan besar jika mobil listrik murah ingin benar-benar menggantikan motor di Indonesia:

Harga Masih Belum Setara MotorWalaupun disebut murah, mobil listrik tetap butuh modal lebih besar dibanding membeli motor matic seharga 20–30 juta.

Infrastruktur PengisianSPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Indonesia masih terbatas. Mengisi di rumah pun butuh instalasi khusus agar aman.

Budaya BerkendaraMotor sudah sangat melekat di masyarakat karena fleksibel, bisa selap-selip di jalan macet, dan lebih cepat di perkotaan padat. Mobil, sekecil apa pun, tetap akan terjebak macet.

0 Komentar