Disangka Beras Oplosan, Ternyata Produk Bergizi Tinggi!

Disangka Beras Oplosan, Ternyata Produk Bergizi Tinggi!
SIDAK. DPKPP dan Disperdagin Kabupaten Cirebon melakukan Sidak untuk memastikan tidak ada beras oplosan beredar dipasaran. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Warga Kabupaten Cirebon sempat geger soal dugaan beras oplosan beredar dipasaran. Tapi setelah ditelusuri, beras tersebut bukanlah beras oplosan. Melainkan beras fortifikasi, produk premium bergizi tinggi.

Temuan ini terungkap usai Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar dan ritel modern, Kamis (25/9).

“Setelah dicek, produk tersebut aman dan sudah sesuai standar keamanan pangan nasional. Bahkan kandungan gizinya lebih tinggi,” tegas Kabid Perdagangan Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon, Feni Sigiarsih.

Baca Juga:Tanggapi Dugaan Adanya Beras Oplosan, Disperdagin Gercep Jadwalkan Sisir Sejumlah PasarWarga Cirebon Temukan Dugaan Beras Oplosan

Kekhawatiran warga bermula dari keluhan seorang warga Babakan, Dadang, yang mendapati nasi yang dimasaknya berubah warna, jadi agak kehitaman. Ia juga menemukan butiran putih mirip plastik. Isu ini langsung menyebar di masyarakat diduga beras oplosan, memicu keresahan.

Analis Ketahanan Pangan, DKPP Kabupaten Cirebon, Sunarma menjelaskan butiran yang dimaksud adalah beras kernels, yaitu beras hasil rekayasa dari tepung beras yang diperkaya vitamin B6, B9, B12, zat besi, dan zinc.

“Ini memang bentuknya beda karena dicetak. Tapi itu bukan plastik, justru kandungan gizinya sangat tinggi. Ini bagian dari program nasional fortifikasi pangan,” jelas Sunarma.

Beras jenis ini umumnya dijual di ritel modern. Diproduksi dari Grobogan, Jawa Tengah. Produk ini mengandung sekitar 1% kernels beras, dicampur dengan beras biasa. Rasanya tetap pulen, meski warna dan teksturnya bisa sedikit berbeda saat dimasak.

Perwakilan ritel modern, Pramusti, menjelaskan produk tersebut telah mendapat izin edar resmi dan telah melewati pengujian keamanan pangan.

“Kami pastikan produk ini aman. Kami memahami kekhawatiran masyarakat, tapi ini murni kesalahpahaman karena bentuk fisik kernels berbeda,” katanya.

Pemkab Cirebon mengimbau masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar, terutama terkait pangan. Feni menegaskan pentingnya edukasi agar masyarakat tidak terkecoh dengan bentuk beras yang tidak biasa.

Baca Juga:Kementerian Haji dan Umrah Dibentuk, Daerah Mulai Bersiap Hadapi RestrukturisasiKPU Kabupaten Cirebon Ungkap Data Pemilih Bermasalah

“Jangan mudah termakan isu. Justru sekarang banyak inovasi pangan untuk meningkatkan gizi. Kita harus mulai belajar membedakan mana isu hoaks, mana inovasi,” tegas Feni. (zen)

0 Komentar