Baterai Solid-State: Akhir dari Masalah Charging Lama di Smartphone dan Mobil Listrik?

Baterai Solid-State: Akhir dari Masalah Charging Lama di Smartphone dan Mobil Listrik?
Gambaran baterai yang akan menggantikan baterai lithium. Foto: freepick/Rakcer.ID
0 Komentar

Produsen besar seperti Toyota, Samsung, dan QuantumScape sudah berinvestasi besar dalam penelitian baterai solid-state. Toyota bahkan menargetkan mobil listrik dengan baterai solid-state mulai diproduksi massal sebelum 2030.

Perbandingan dengan Baterai Lithium-Ion

Untuk memahami potensi solid-state, penting membandingkannya dengan baterai lithium-ion yang kita gunakan sekarang. Baterai lithium-ion menggunakan cairan elektrolit yang memungkinkan ion bergerak antara anoda dan katoda. Cairan ini cukup efektif, tetapi memiliki kelemahan besar: rentan bocor, mudah terbakar, dan kapasitasnya terbatas.

Sebaliknya, baterai solid-state memakai material padat yang lebih stabil. Dengan begitu, tidak hanya aman dari risiko kebocoran, tapi juga memungkinkan penggunaan anoda logam lithium murni. Inilah yang membuat kapasitas baterai bisa meningkat drastis. Misalnya, smartphone dengan baterai solid-state berkapasitas fisik sama dengan lithium-ion 5.000 mAh bisa menyimpan energi setara 8.000–10.000 mAh.

Baca Juga:Kacamata AR Generasi Baru: Gantikan Smartphone atau Sekadar Gimmick?TV Transparan 2025: Dari Fiksi Ilmiah Jadi Kenyataan di Ruang Tamu

Masa Depan Solid-State

Meski belum tersedia secara luas, arah perkembangan teknologi baterai jelas menuju solid-state. Dalam beberapa tahun mendatang, kemungkinan besar kita akan melihat smartphone premium menjadi perangkat pertama yang mengadopsinya, sebelum akhirnya masuk ke pasar mobil listrik.

Jadi Baterai solid-state menawarkan janji besar: pengisian super cepat, kapasitas lebih besar, umur panjang, dan keamanan lebih tinggi. Jika benar-benar terwujud, teknologi ini bisa menjadi akhir dari masalah charging lama yang selama ini kita hadapi.

Namun, tantangan biaya produksi dan efisiensi massal masih harus dipecahkan. Jadi, meski masa depan solid-state terlihat cerah, mungkin kita masih perlu menunggu beberapa tahun sebelum teknologi ini benar-benar hadir di perangkat sehari-hari.

0 Komentar