CIREBON, RAKCER.ID – Bagi mahasiswa, media sosial sering kali identik dengan hiburan, tren, dan meme. Namun, platform digital ini adalah salah satu alat paling kuat yang bisa Anda miliki untuk membangun karier masa depan, jauh sebelum wisuda.
Memanfaatkan media sosial untuk tujuan profesional bukan berarti Anda harus menjadi robot atau berhenti bersenang-senang. Ini tentang strategi, niat, dan menyelaraskan citra online Anda dengan aspirasi karier Anda.
Berikut adalah cara mahasiswa memanfaatkan media sosial mereka menjadi aset karier yang berharga.
Baca Juga:Strategi Launching Produk Baru Lewat Media Sosial: Langkah dan Contoh NyataMedia Sosial vs Website: Mana yang Lebih Penting untuk Bisnis Baru?
1. Audit dan Bersihkan Jejak Digital Anda (Digital Cleanup)
Langkah pertama adalah memastikan apa yang dilihat oleh calon perekrut atau pemberi beasiswa adalah yang terbaik dari diri Anda.
- Lakukan Pencarian Nama Sendiri: Coba cari nama Anda di Google dan di berbagai platform media sosial. Perekrut pasti akan melakukan hal yang sama. Apa kesan pertama yang muncul?
- Atur Pengaturan Privasi: Atur akun pribadi Anda (seperti Instagram atau TikTok) menjadi pribadi (private), atau hapus konten lama yang berpotensi menimbulkan keraguan profesional (misalnya, postingan yang terlalu sensitif atau kontroversial).
- Standarkan Citra: Gunakan foto profil profesional yang sama atau serupa di semua platform, terutama LinkedIn. Hal ini menciptakan konsistensi brand pribadi Anda dan memudahkan orang menemukan dan mengenali Anda.
2. Kuasai LinkedIn: Kartu Nama Digital Anda
LinkedIn adalah platform profesional utama dan harus menjadi prioritas nomor satu Anda. Anggap ini sebagai Curriculum Vitae (CV) yang hidup dan terus diperbarui.
- Profil Lengkap Adalah Kunci: Isi setiap bagian dari profil Anda: riwayat pendidikan, pengalaman relawan, organisasi kampus, proyek akademik yang menonjol, dan keahlian (skills). Gunakan kata kunci yang relevan dengan industri yang Anda minati (misalnya, “Analisis Data,” “Pemasaran Digital,” “Desain UX”).
- Jelaskan Proyek Akademik: Alih-alih hanya mencantumkan mata kuliah, jelaskan proyek-proyek penting yang menunjukkan penerapan keterampilan praktis. Contoh: “Mengembangkan studi kasus pemasaran digital untuk UMKM lokal, menghasilkan peningkatan engagement 20%.”
- Jaringan, Bukan Sekadar Koleksi: Jangan hanya menambah koneksi secara acak. Kirimkan pesan singkat dan personal saat mengundang koneksi (misalnya, “Saya mengikuti postingan Anda tentang [topik] dan ingin terhubung karena saya adalah mahasiswa yang tertarik pada [bidang]”).