CIREBON, RAKCER.ID– Persaingan smartphone tidak lagi hanya soal prosesor dan baterai. Desain layar kini jadi fokus utama, karena pengguna ingin tampilan yang bersih tanpa poni, notch, atau punch hole. Dari sinilah lahir inovasi kamera under-display—kamera depan yang ditanam di bawah layar sehingga nyaris tak terlihat.
Kalau dulu teknologi ini dianggap gimmick karena kualitas kamera jelek dan buram, kini tahun 2025 menandai babak baru. Beberapa brand besar mengklaim kamera under-display generasi terbaru mereka sudah setara dengan kamera punch hole biasa.
Tapi pertanyaannya: apakah benar kamera ini sudah siap dipakai massal, atau masih sekadar eksperimen yang bikin harga HP makin mahal?
Baca Juga:Headset VR Ringan 2025: Saat Gaming Mulai Menyatu dengan Dunia NyataBaterai Solid-State: Akhir dari Masalah Charging Lama di Smartphone dan Mobil Listrik?
Apa Itu Kamera Under-Display?
Kamera under-display adalah kamera depan yang diletakkan di balik panel layar. Saat sedang tidak dipakai, kamera benar-benar tersembunyi sehingga layar tampak mulus. Ketika dipakai, bagian layar di atas kamera akan menjadi semi-transparan agar sensor bisa menangkap cahaya.
Konsep ini pertama kali muncul sekitar 2020-an, tetapi saat itu kualitas foto sangat buruk buram, gelap, dan tidak natural. Sekarang, berkat algoritma AI dan panel layar yang lebih transparan, hasil foto jadi lebih cerah dan detail.
Keunggulan Kamera Under-Display Generasi Baru
- Desain Full Screen SempurnaTidak ada notch, punch hole, atau pop-up. Layar benar-benar polos seperti kaca.
- Lebih Tahan LamaDibanding kamera pop-up yang rawan rusak karena mekanik, kamera under-display lebih awet karena tidak ada bagian bergerak.
- Dukungan AITeknologi AI mampu memperbaiki hasil jepretan, membuat detail wajah lebih tajam, warna lebih natural, dan noise berkurang drastis.
- Pengalaman PremiumCocok untuk pecinta desain futuristik dan mereka yang ingin tampil beda dari smartphone biasa.
Kekurangan yang Masih Membayangi
Walau makin canggih, kamera under-display tetap belum sempurna:
- Foto Masih Kurang JernihMeskipun lebih baik dari generasi lama, hasilnya masih kalah dari kamera punch hole atau notch biasa.
- MahalHP dengan teknologi ini rata-rata dijual di kelas flagship, sehingga belum ramah kantong.
- Produksi RumitButuh panel layar khusus dan sistem pemrosesan gambar yang kompleks, membuatnya sulit diadopsi cepat.
- Potensi Jadi Tren Massal
