CIREBON, RAKCER.ID– Siapa yang nggak pernah kesal gara-gara baterai HP habis di momen penting? Meski banyak smartphone sekarang dibekali baterai 5.000 mAh, tetap saja pemakaian intensif bikin ponsel cepat lowbat. Nah, tahun 2025 ini muncul tren baru: fitur penghemat daya berbasis AI di Android. Teknologi ini diklaim mampu membuat smartphone bertahan seharian penuh hanya dengan sekali charge, bahkan untuk pengguna aktif.
Apakah ini sekadar gimmick promosi, atau benar-benar jadi solusi untuk masalah klasik “lowbat”?
Bagaimana AI Menghemat Daya?
Fitur ini bekerja dengan memanfaatkan machine learning yang belajar dari kebiasaan pengguna. AI bisa mempelajari aplikasi apa saja yang sering dipakai, jam berapa biasanya aktif, hingga pola penggunaan baterai harian.
Baca Juga:Kamera Under-Display Terbaru: Layar Makin Polos, Hasil Jepretan Tetap Tajam?Headset VR Ringan 2025: Saat Gaming Mulai Menyatu dengan Dunia Nyata
Misalnya, jika kamu biasa membuka Instagram setiap jam makan siang, AI akan menyiapkan performa tinggi untuk waktu itu. Sebaliknya, aplikasi yang jarang dipakai akan otomatis dibatasi agar tidak menguras baterai di latar belakang.
Dengan kata lain, AI bukan sekadar mode hemat daya biasa, tapi benar-benar mengatur konsumsi energi secara cerdas sesuai kebutuhan.
Keunggulan Penghemat Daya AI
- Optimalisasi OtomatisPengguna tidak perlu repot menyalakan mode hemat daya manual. Semua sudah diatur otomatis oleh sistem.
- Lebih PersonalKarena AI belajar dari kebiasaan masing-masing pengguna, pengalaman setiap orang akan berbeda sesuai gaya pemakaian.
- Efisiensi BateraiAI bisa memperpanjang waktu standby hingga 20–30% lebih lama dibanding sistem hemat daya konvensional.
- Kinerja Tetap StabilTidak seperti mode hemat daya lama yang membuat HP terasa lemot, AI mampu menyeimbangkan antara performa dan efisiensi.
Implementasi di Smartphone 2025
Beberapa brand besar Android seperti Samsung, Xiaomi, dan Oppo sudah mengumumkan fitur ini. Misalnya, Samsung menghadirkan Galaxy AI Power Saver di seri terbarunya, yang bisa mengatur performa prosesor secara adaptif.
Xiaomi juga tidak mau kalah dengan HyperOS Power Manager yang mengintegrasikan AI untuk manajemen baterai. Sementara Oppo menambahkan fitur Smart Battery Guardian yang mampu memperpanjang usia baterai dengan mengatur pola charging.
Dampak untuk Pengguna
Dengan teknologi ini, pengguna bisa lebih santai dalam memakai smartphone. Tidak ada lagi kebiasaan membawa power bank ke mana-mana atau cemas baterai habis di tengah perjalanan.