Bahkan, gamer yang biasanya menguras baterai lebih cepat bisa tetap bermain lebih lama tanpa khawatir. AI akan otomatis menyeimbangkan performa grafis dan konsumsi daya, sehingga pengalaman bermain tetap lancar.
Kelemahan yang Masih Ada
Meski menjanjikan, fitur ini bukan tanpa kelemahan:
- Butuh Waktu BelajarAI perlu beberapa hari hingga minggu untuk memahami pola pemakaian pengguna.
- Privasi DataKarena AI harus menganalisis aktivitas penggunaan, muncul kekhawatiran soal keamanan data pribadi.
- Belum Konsisten di Semua AplikasiTidak semua aplikasi bisa dioptimalkan dengan baik, terutama aplikasi pihak ketiga yang boros daya.
Masa Depan Baterai Smartphone
Fitur penghemat daya AI ini hanyalah langkah awal. Jika digabungkan dengan inovasi lain seperti baterai solid-state atau fast charging ultra cepat, masa depan smartphone bisa bebas dari masalah klasik “lowbat anxiety”.
Baca Juga:Kamera Under-Display Terbaru: Layar Makin Polos, Hasil Jepretan Tetap Tajam?Headset VR Ringan 2025: Saat Gaming Mulai Menyatu dengan Dunia Nyata
Dalam beberapa tahun ke depan, mungkin kita tidak perlu lagi membawa charger kemana-mana. Satu kali isi daya di pagi hari cukup untuk bertahan hingga malam, bahkan dengan penggunaan berat.
Penghemat daya berbasis AI di Android 2025 adalah solusi cerdas untuk masalah lama baterai cepat habis. Dengan kemampuan belajar dari kebiasaan pengguna, AI bisa mengatur konsumsi daya lebih efisien tanpa mengorbankan performa.
Meski masih ada kekurangan, teknologi ini jelas membawa smartphone selangkah lebih dekat ke impian semua orang: baterai awet seharian penuh hanya dengan sekali charge.