Produsen yang Sudah Uji Coba
Beberapa brand besar mulai serius mengembangkan teknologi ini. Xiaomi, misalnya, sudah memperkenalkan konsep Mi Air Charge yang memungkinkan pengisian daya dari jarak beberapa meter. Oppo juga memperkenalkan teknologi serupa lewat Wireless Air Charging, sementara Samsung disebut-sebut sedang menyiapkan prototipe untuk flagship mereka berikutnya.
Jika sukses, bukan mustahil dalam beberapa tahun ke depan, teknologi ini akan hadir di smartphone kelas menengah.
Dampak bagi Kehidupan Sehari-Hari
Bayangkan jika teknologi ini sudah matang dan murah. Di rumah, smartphone akan selalu penuh baterainya tanpa perlu dicharge manual. Di kafe atau kantor, pemancar charging bisa dipasang di sudut ruangan sehingga semua pengunjung otomatis menikmati baterai penuh.
Baca Juga:USB-C Universal di Seluruh Perangkat: Apa Untung & Ruginya?Penghemat Daya Android 2025: AI Bikin HP Sehari Full Charge Jadi Kenyataan
Bahkan, di masa depan, fasilitas umum seperti bandara atau transportasi publik bisa menyediakan layanan charging jarak jauh. Dengan begitu, istilah “lowbat” bisa benar-benar punah.
Respon Netizen
Seperti biasa, kabar ini langsung jadi bahan viral di media sosial. Ada yang antusias, “Akhirnya nggak perlu rebutan colokan lagi!” tapi ada juga yang skeptis, “Jangan-jangan nanti sinyal WiFi tambah lemot gara-gara charging ikut nebeng gelombang.”
Reaksi beragam ini menunjukkan bahwa teknologi charging jarak jauh memang masih jadi topik kontroversial, sekaligus bikin orang penasaran.
Charging jarak jauh adalah salah satu inovasi paling menarik di dunia smartphone tahun 2025. Dengan kemampuan mengisi daya tanpa kabel dan tanpa harus menempel, teknologi ini benar-benar menghadirkan rasa futuristik yang selama ini hanya ada di film fiksi ilmiah.
Namun, keterbatasan efisiensi, jarak, dan harga membuatnya masih jauh dari kata sempurna. Untuk saat ini, charging jarak jauh lebih cocok disebut teknologi masa depan yang baru “menyapa”. Tapi jika terus berkembang, bukan mustahil dalam 5–10 tahun mendatang, kita akan hidup di dunia di mana smartphone selalu penuh baterainya tanpa perlu dicolok sama sekali.