5 Langkah Menentukan Gaya Komunikasi Brand Anda
Menemukan Voice & Tone yang tepat memerlukan proses yang terstruktur:
1. Tentukan Nilai dan Misi Inti Merek Anda
Mulailah dari fondasi. Tanyakan pada diri Anda:
- Apa yang diperjuangkan oleh merek Anda?
- Apa misi utama Anda dalam bisnis ini?
- Nilai inti (misalnya: Inovasi, Keterbukaan, Keberlanjutan) akan menjadi pendorong di balik Voice Anda.
2. Pahami Audiens Target Anda
Gaya komunikasi merek harus beresonansi dengan orang yang ingin Anda jangkau.
Baca Juga:Strategi Jitu Menyusun Campaign Media sosial Bertema event Nasional dan Hari BesarCara Menggunakan Testimoni Pelanggan Sebagai Konten Media Sosial yang Meyakinkan
- Siapa mereka? (Usia, lokasi, profesi, minat).
- Bagaimana cara mereka berkomunikasi? (Formal, informal, menggunakan bahasa gaul tertentu).
- Apa masalah atau kebutuhan mereka? (Jika Anda menyelesaikan masalah, nada Empati mungkin cocok).
- Tips: Analisis data pelanggan, lakukan survei kecil, dan amati cara audiens Anda berbicara tentang merek atau industri Anda di media sosial.
3. Definisikan Karakteristik Brand Voice Anda
Pilih 3 hingga 5 kata sifat yang paling menggambarkan kepribadian merek Anda, baik yang sudah ada maupun yang Anda cita-citakan.
Setelah memilih, tuliskan deskripsi singkat tentang apa arti setiap kata sifat dalam konteks komunikasi Anda (Contoh: “Ramah: Kami menggunakan sapaan personal dan emoji yang sesuai”).
4. Sesuaikan Tone Berdasarkan Konteks dan Platform
Meskipun Voice Anda konsisten (misalnya: Ramah dan Informatif), Tone harus beradaptasi:
- Platform: Tone di TikTok mungkin lebih Cepat dan Lucu daripada di Twitter yang mungkin lebih Faktual.
- Tujuan Pesan: Tone saat meluncurkan produk baru harus Bersemangat, sementara saat menangani Direct Message berisi keluhan harus Penuh Perhatian dan Apologetik (jika perlu).
5. Buat Panduan Voice & Tone (Do’s & Don’ts)
Dokumentasi adalah kunci konsistensi, terutama jika tim Anda berkembang. Panduan ini harus mencakup:
- Definisi Voice: 3-5 kata sifat inti dan penjelasannya.
- Contoh Tone: Bagaimana Voice berubah di berbagai situasi (Komunikasi Krisis vs. Postingan Promosi).
- Do’s (Yang Boleh Dilakukan): Kosakata, sapaan, dan tata bahasa yang direkomendasikan.
- Don’ts (Yang Harus Dihindari): Kata-kata yang dilarang, jargon yang terlalu rumit, atau topik yang sensitif.
Voice & Tone bukanlah sekadar pelengkap, melainkan strategi. Dengan menentukan gaya komunikasi yang khas dan konsisten, merek Anda akan mampu membangun identitas yang kuat, menumbuhkan kepercayaan, dan mengubah audiens media sosial menjadi komunitas yang setia.(*)