Overthinking Jadi Tren Baru? Fenomena Mental Anak Muda 2025

Overthinking Jadi Tren Baru? Fenomena Mental Anak Muda 2025
Overthinking bukan kelemahan — tapi sinyal tubuh untuk istirahat dari tekanan digital. Foto: Pixels/Rakcer.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID — Pernah nggak sih kamu mikir terlalu banyak sampai susah tidur? Padahal cuma gara-gara chat yang nggak dibalas, tugas belum kelar, atau masa depan yang belum jelas. Kalau iya, kamu nggak sendirian. Fenomena overthinking makin sering jadi topik hangat di kalangan anak muda, terutama di tahun 2025 ini.

Banyak yang bercanda soal “overthink bareng aku yuk”, tapi di balik itu, ada realita serius: semakin banyak anak muda yang hidup dalam tekanan sosial dan ekspektasi digital. Dari media sosial, pekerjaan, hingga hubungan pribadi — semuanya bisa jadi sumber kecemasan yang bikin otak nggak pernah berhenti mikir.

Penyebab Overthinking di Era Digital

Tekanan untuk “selalu sempurna” di dunia maya adalah pemicu utama overthinking.Platform seperti Instagram atau TikTok sering menampilkan hidup orang lain yang terlihat ideal — sukses, bahagia, dan serba mulus. Akibatnya, banyak yang tanpa sadar membandingkan diri sendiri dan mulai merasa kurang.

Baca Juga:Smart Home 2025: Rumah Pintar, Hidup Semakin Nyaman dan EfisienAI Assistant Pribadi 2025: Teman Virtual yang Semakin Nyata

Selain itu, budaya kerja cepat dan notifikasi tanpa henti bikin otak nggak punya waktu istirahat. Bahkan saat rebahan pun, pikiran tetap aktif: “Tadi aku salah ngomong nggak ya?”, “Kenapa dia nggak bales chat?”, “Besok kerjaan numpuk nggak sih?”

Studi dari Global Mind Health 2025 menunjukkan bahwa 7 dari 10 anak muda di Asia mengalami overthinking ringan hingga berat. Ironisnya, banyak yang sadar mereka overthink, tapi sulit berhenti karena sudah jadi bagian dari gaya hidup digital.

Tekanan akademik dan sosial juga berperan besar. Mahasiswa berlomba-lomba mempertahankan IPK, sementara pekerja muda harus menghadapi kompetisi di dunia kerja yang makin ketat. Semua itu membuat anak muda hidup dalam loop pikiran tanpa ujung.

Dampak Overthinking ke Kehidupan Sehari-hari

Overthinking bukan cuma soal “banyak mikir”. Kalau dibiarkan, efeknya bisa merusak mental dan fisik.Tidur terganggu, produktivitas turun, bahkan hubungan sosial bisa retak karena pikiran negatif yang nggak terkendali.

Yang lebih berbahaya, overthinking sering dikira “hal sepele” padahal bisa jadi gejala awal gangguan kecemasan atau depresi. Banyak anak muda yang menutupi rasa stres mereka dengan candaan di media sosial, padahal sebenarnya butuh waktu untuk pulih.

0 Komentar