Kota Cirebon Dapat 49 Titik Bantuan Rutilahu dari BSPS APBN

DPRKP Kota Cirebon
DPRKP Kota Cirebon sudah menyelesaikan pengerjaan program rutilahu tahun 2025 dari BSPS APBN. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON – Setelah menyelesaikan perbaikan rumah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) untuk tahap pertama di tahun 2025 ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) lanjut untuk program selanjutnya.

Salah satunya, saat ini Kota Cirebon sudah mendapatkan jatah untuk program perbaikan dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) APBN.

Kepala DPRKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan mengungkapkan, pada tahap pertama tahun 2025 ini, DPRKP sudah berhasil menyelesaikan renovasi untuk 100 rumah, yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon.

Baca Juga:Dilantik PPPK Paruh Waktu, Forum R4 Berterima Kasih kepada Pimpinan DPRDDPRKP Pangkas dan Rapikan Pohon di Jalan Pemuda

100 unit yang selesai dikerjakan ini, merupakan bagian dari 186 unit sasaran program Rutilahu pada tahun 2025.

“Tahap pertama sudah tuntas sekitar 100 unit. Sisanya akan dikerjakan pada tahap kedua hingga akhir tahun 2025, menunggu Surat Keputusan (SK) Walikota,” ungkap Wandi.

Selanjutnya, lanjut Wandi, dari BSPS APBN, Kota Cirebon mendapatkan kuota sebanyak 49 titik untuk perbaikan.

49 unit rumah ini tersebar di empat Kelurahan, yakni Kelurahan Argasunya, Kelurahan Kalijaga, Kelurahan Harjamukti, dan Kelurahan Pulasaren. “Masing-masing mendapatkan stimulan sebesar 20 juta,” lanjut Wandi.

Dari data yang berhasil dihimpun Rakyat Cirebon, dalam hal perumahan dan permukiman, saat ini Pemkot memiliki tantangan untuk menyediakan hunian layak bagi warga, yang berdasarkan data Pemkot, dari 90.749 kepala keluarga, masih terdapat backlog sebesar 11.179 unit atau sekitar 12,31 persen keluarga yang belum memiliki hunian tetap.

Selain itu, kebutuhan rumah baru tiap tahun diperkirakan mencapai 4.400 unit akibat pertumbuhan kelompok usia produktif.

Untuk bantuan dari BSPS ini, dijelaskan Wandi, setiap titik mendapatkan stimulan sebesar 20 juta, dengan rincian 17,5 juta untuk pengadaan material, dan 2,5 untuk operasional tukang.

“Jadi untuk BSPS ini tidak ada untuk administrasi,” jelas Wandi.

Baca Juga:Banggar dan TAPD Sepakat KUA-PPAS Diketok, APBD 2026 Rp.1.494.256.418.924Dibahas Bapemperda, Revisi Perda PDRD Masuk Tahap Finalisasi

Dikatakan Wandi, selain dari APBD Kota Cirebon dan BSPS, Kota Cirebon juga mendapat dukungan bantuan intervensi Rutilahu dari Provinsi sebanyak 60 titik, dan juga dari CSR Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 20 titik.

“Kita dapat 60 titik dari Provinsi, sudah selesai, dan 20 CSR Yayasan Buddha Tzu Chi. Desember pelaporan harus selesai yang untuk 20 unit tambahan CSR,” kata Wandi.

Khusus untuk CSR ini, ditambahkan Wandi, besaran stimulannya disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah, sehingga jika tingkat kerusakan tinggi, maka dana yang diberikan bisa lebih besar.

0 Komentar