8 Cara Mudah Mengatur Pernapasan Saat Lari bagi Pemula, Biar Enggak Ngos-Ngosan!

8 Cara Mudah Mengatur Pernapasan Saat Lari bagi Pemula, Biar Enggak Ngos-Ngosan!
Ilustrasi Kelahan saat Lari. Foto: pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID- Mengatur pernapasan dengan baik saat berlari adalah kunci untuk meningkatkan performa dan kenyamanan, terutama bagi pemula. Banyak pelari baru merasa kesulitan dalam mempertahankan ritme pernapasan yang konsisten, yang sering kali berujung pada kelelahan dini dan ketidaknyamanan. 

Mengatur pernapasan dengan baik saat berlari adalah keterampilan yang perlu dilatih dan dikembangkan seiring waktu.

Dengan memahami teknik-teknik pernapasan yang benar dan mengaplikasikannya secara konsisten, pemula dapat menikmati lari dengan lebih nyaman dan efisien.

Baca Juga:Manfaat Rutin Jalan Kaki, Bantu Rampingkan Perut7 Minuman Di Pagi Hari untuk Menghilangkan Lemak Perut, Bye-bye Perut Buncit!

Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh dan memberikan waktu bagi diri sendiri untuk beradaptasi dengan ritme pernapasan yang baru.

Berikut 8 Cara Mudah Mengatur Pernapasan Saat Lari bagi Pemula

1. Pahami Pentingnya Pernapasan yang Tepat

Pernapasan yang benar saat berlari bukan hanya tentang memasukkan dan mengeluarkan udara, tetapi juga tentang memberikan oksigen yang cukup ke otot-otot yang bekerja keras. Oksigen yang memadai membantu otot tetap bertenaga dan mencegah penumpukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sports Science & Medicine, pernapasan yang baik dapat meningkatkan efisiensi latihan dan performa pelari.

2. Gunakan Teknik Pernapasan Perut

Banyak pemula cenderung bernapas dengan dada, yang menghasilkan napas pendek dan dangkal. Sebaliknya, teknik pernapasan perut (diaphragmatic breathing) melibatkan penggunaan diafragma untuk menarik napas dalam-dalam, memungkinkan lebih banyak oksigen masuk ke dalam paru-paru.

Teknik ini membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan mengurangi rasa lelah. Untuk melatihnya, letakkan tangan di perut dan rasakan naik turunnya perut saat bernapas.

3. Terapkan Ritme Pernapasan yang Konsisten

Menjaga ritme pernapasan yang konsisten membantu menjaga kestabilan oksigen dalam tubuh. Banyak pelari menggunakan pola pernapasan 2:2, yaitu menarik napas selama dua langkah dan menghembuskan napas selama dua langkah.

Baca Juga:Cara Mengolah Daun Bunga Santan/Telang, Kurangi Risiko Penyakit Jantung 7 Manfaat Akar Wangi, Solusi Mengurangi Stres & Kecemasan 

Menurut sebuah artikel di Runner’s World, pola ini membantu mengatur aliran udara secara efisien dan mencegah kelelahan dini. Bagi pemula, memulai dengan pola 3:3 (tiga langkah untuk menarik napas dan tiga langkah untuk menghembuskan napas) bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman.

4. Bernapas Melalui Hidung dan Mulut

0 Komentar