Ancaman Jurnalis, Siapa Saja Bisa Memproduksi Berita

Ancaman Jurnalis, Siapa Saja Bisa Memproduksi Berita
Anggota dan pengurus KPMDB Wil. Cirebon lakukan sesi foto bersama usai Bincang Santai tuntas digelar. FOTO: IST/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID — Diera digital sekarang ini, siapapun bisa memproduksi berita. Aktivitas tersebut, tidak hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berprofesi sebagai jurnalis saja.

Masyarakat umum pun bisa melakukannya. Lewat blog, website serta akun jejaring media sosial (medsos) yang dimiliki.

“Artinya siapa saja bisa menjadi jurnalis, siapa saja bisa menulis dan mengunggah berita, kapanpun dan dimanapun,” kata wartawan Rakcer.id, Zezen Zaenudin Ali ketika mengisi Bincang Santai, dengan tema Mengenal Lebih Dekat Profesi Jurnalistik bersama KPMDB Wilayah Cirebon, di kawasan Jalan Perjuangan, kemarin.

Baca Juga:Awal Bulan DPRD Kabupaten Cirebon Jadi Tujuan Kunjungan DewanStunting Jadi Bahasan di Reses Dewan

Itulah yang sering disebut sebagai citizen journalism. Yakni kegiatan jurnalis yang dilakukan oleh orang-orang yang bukan merupakan jurnalis profesional.

Kegiatan yang dilakukannya itu meliputi pencarian, pengumpulan data, dan penyusunan informasi berita, yang penulisannya itu sesuai dengan gayanya sendiri.

Menurut Zen–begitu akrab disapa kemunculan citizen journalism dapat menjadi ancaman serius bagi jurnalis profesional.

“Karena itu tadi, setiap orang dianggap mampu dan bisa menyampaikan informasi sejajar dengan jurnalis,” katanya.

Hal tersebut berpotensi mendorong munculnya sikap skeptis masyarakat terhadap keberadaan media.

“Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan bagi para jurnalis profesional untuk terus mampu beradaptasi,” katanya.

Sehingga tuntutan adaptasi itu, menimbulkan tren baru dalam industri media. Sifatnya pun menjadi keharusan untuk dilakukan, agar media konvensional tidak ditinggalkan audiencenya.

Baca Juga:Bahas Pengembangan Desa Wisata Komisi 1 Nimba Ilmu ke DPRD Kota Denpasar dan Kab BadungPerkuat Regulasi Percepatan Pembangunan dan PBG, Komisi 3 Belajar Sampai Yogyakarta

Sekaligus kontrol atas berita yang disampaikan oleh warga atau produk citizen journalism, tetap terjaga kredibilitasnya.

“Selain itu untuk menjaga nama baik dan profesionalitas seorang jurnalis itu sendiri,” katanya.

Mantan pengurus KPMDB Wil. Cirebon ini meminta, mahasiswa yang saat ini tergabung di KPMDB bisa lebih jernih ketika mengkonsumsi berita. Tidak menelan mentah-mentah informasi yang didapatkan, sehingga bisa terhindar dari informasi hoaks.

“Caranya, dengan memperkaya bacaan. Mencari referensi sumber informasi media lainnya. Isinya apakah sama atau berbeda. Perhatikan keberimbangan sumber berita,” katanya.

“Kemudian cermati alamat situsnya. Apabila belum terverifikasi sebagai institusi pers, informasinya meragukan. Biasanya, berita hoaks itu judulnya bombastis dan provokatif,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Umum KPMDB Wilayah Cirebon, Nabil Abdullah didampingi Ketua Divisi Public Relation, M Rizki Nur Rifa’i menjelaskan agenda Bincang Santai yang digelarnya mendapat respon positif. Pesertanya antusias mengikutinya.

0 Komentar