Bencana Banjir, 2 Lokasi Paling Parah Terendam Air

bencana banjir
PALING PARAH. Bencana banjir yang meredam jalur Jatibarang-Pekandangan membuat pengendara banyaknya yang terjebak jalan berlubang.Foto: Tardiarto Azza/rakcer.id
0 Komentar

INDRAMAYU-Bencana banjir yang meremdam sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu mengakibatkan sejumlah jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Salah satunya ruas jalan yang merupakan akses menuju dan dari pusat kota, yaitu jalur Jatibarang-Pekandangan.
Pantauan di jalur tersebut, banjir yang merendam jalan raya terdapat di sejumlah lokasi dengan panjang dan kedalaman beragam. Bahkan ada beberapa titik yang tidak bisa dilalui kendaraan.
Di wilayah Kecamatan Jatibarang, lokasi jalan terendam banjir terdapat di jalan raya Desa Jatibarang-Kebulen, Pawidean-Jatisawit, dan sebagian Jatisawit Lor. Kemudian di wilayah Kecamatan Indramayu terparah ada di jalan raya Desa Pekandangan Jaya.
Tidak hanya banjir, pengendara juga mengeluhkan banyaknya lubang jalan yang kerap menjebak laju kendaraan. “Sering kejebak lubang, soalnya ketutup air gak kelihatan,” tutur seorang pengendara, Agus (30).
Pria asal Kecamatan Jatibarang tersebut mengaku jalur yang dilalui setiap hari itu tidak nyaman sejak lama. Rendaman banjir sering terjadi ketika turun hujan lebat. Bahkan di jalan raya Jatisawit, meski tidak hujan tapi selalu saja ada genangan.
Sedangkan di jalan raya Desa Pekandangan Jaya, ia dan pengendara lainnya terpaksa menggunakan jalur berlawanan. Hal ini dikarenakan jalur Jatibarang-Pekandangan genangan airnya cukup dalam, sehingga dikhawatirkan kendaraannya mogok di tengah banjir. “Jalur dari Pekandangan ke Jatibarang yang kepaksa dua arah juga banjir,” ungkapnya.
Keluhan serupa disampaikan pengendara lainnya, Raharjo (34). Selama perjalanan ia selalu khawatir sepeda motor yang dikendarainya mogok. “Banyak yang banjir, takut mogok,” ucapnya.
Di jalur tersebut, lanjutnya, dua lokasi banjir terparah ditemui di dua titik. Yaitu di Desa Jatisawit dan Pekandangan Jaya. “Pembuangannya juga penuh air. Ada sungai juga tapi posisi jalannya lebih rendah,” kata dia.
Terhadap kondisi itu, para pengguna jalan berharap perhatian dan tindak lanjut dari pihak terkait. Dinilainya perlu penanganan pada ketinggian permukaan jalan dan saluran air. (tar)

0 Komentar