CIREBON – Mengantisipasi meluasnya dampak kekeringan yang terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar turun melakukan pendistribusian air bersih di beberapa titik terdampak.
Senin (11/09), Brimob mendistribusikan bantuan air bersih di empat titik berbeda, tiga titik di wilayah Kabupaten Cirebon, dan satu titik lainnya di wilayah Kota Cirebon.
Titik sasaran pendistribusian air bersih tersebut, adalah Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, dengan total masyarakat yang terdampak kekeringan sebanyak 6.762 jiwa dari 2.959 KK.
Baca Juga:Dear ASN, Jelang Pemilu 2024 Hati-hati nge-Like dan Ngomen di MedsosBawa 40 Influencer Ke Cirebon, Cak Imin Disambut Kader dan Para Bacaleg
Kemudian di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, dengan total masyarakat yang terdampak kekeringan 3.550 jiwa, di Desa Cempaka, Kecamatan Talun dengan total masyarakat yang terdampak kekeringan sebanyak 1.050 jiwa dari 324 KK.
Terakhir, Brimob juga melakukan droping air bersih di RW 08 Kopiluhur Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, dengan total masyarakat yang terdampak kekeringan sebanyak 6.762 jiwa dari 2.959 KK.
Secara total, di empat titik tersebut, Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar mendistribusikan 76 ribu liter air bersih untuk masyarakat.
Pendistribusian air bersih di empat titik ini melibatkan 47 personel, yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar, Kompol Apt Bagus Amrulloh NI.
Komandan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar, Kompol Apt Bagus Amrulloh NI mengungkapkan, droping dan penyaluran air bersih di beberapa titik di Kota dan Kabupaten Cirebon ini merupakan respon cepat pihaknya, dalam menyikapi dampak kekeringan yang terjadi di wilayah Cirebon.
“Penyaluran air bersih ini merupakan kepedulian dari kami Sat Brimob,” ungkap Bagus.
Dijelaskan Bagus, kekeringan di beberapa wilayah di Cirebon, terjadi disebabkan oleh faktor cuaca musim kemarau yang mencapai puncaknya.
Baca Juga:Jadi Pembicara di Forum ASEAN-Indo-Pacific, Dirut PLN Suarakan Kolaborasi Global Menuju Transisi EnergiRapat Dengan Komisi I, Terungkap Kuota PTSL 2023 Habis
Kondisi tersebut menyebabkan sumur rumah milik warga, dan sungai mengalami kekeringan, dan warga pun mulai kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Tidak ada mata air di wilayah tersebut (sasaran pendistribusian. Red) karena faktor geografis,” lanjut Bagus.
Tak hanya saat ini, ditambahkan Bagus, jajarannya juga akan melakukan pendistribusian secara simultan, jika dirasa kondisi pasokan air warga masih belum memenuhi kebutuhan dan masih mengalami kekeringan.