Curah Hujan Masih Tinggi, Kerusakan Jalan di Majalengka Semakin Meluas

kerusakan jalan
JALAN RUSAK. Kondisi jalan di woilayah Kecamatan Palasah semakin memprihatinkan akibat curah hujan masih tinggi. rakcer.id/pai supardi
0 Komentar

RAKCER.ID – Curah hujan masih tinggi di Kabupaten Majalengka, berdasarkan update dari papan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi tertanggal 28 Februari 2023.
Akibat curah hujan masih tinggi, pada pukul 13.00 wilayah Kabupaten Majalengka diguyur hujan sedang, dengan suhu mencapai 30 derajat dan kelembaban udara mencapai 65 persen sedangkan kecepatan angin berkisar 20 km/jam ke arah barat.
Pukul 16.00 diperkirakan kembali hujan sedan dengan suhu berkisar sekitar 24 derajat celcius. Sedangkan pukul 19,00, diprediksi berawan dengan suhu udara mencapai 22 derajat dan kelembaban udara mencapai 85 persen.
Kecepatan angina mencapai 0 km/jam, sementara untuk pukul 22.00 sendiri diprediksi suhu mencapai 21 derajat dengan kelembaban mencapai 90 persen dan kecepatan angin 0 km/jam calm berawan.
Hal tersebut diduga yang menjadi penyebab kondisi udara pada beberapa malam terakhir terasa lebih dingin, selain itu intensitas hujan bersekala kecil dan sedang hampir terjadi setiap hari dengan jangka waktu yang cukup lama.
“Iya mas pantasan saja udaranya sangat dingin beberapa hari terakhir ini terutama saat malam hari,” ujar Yusina (34) warga Majalengka kemarin.
Selain itu akibat curah hujan yang masih tinggi dengan intensitas yang cukup lama, menyebabkan kondisi kerusakan jalan di Kabupaten Majalengka semakin meluas.
Bahkan di jalur Rajagaluh-Leuwimunding dan Rajagaluh Palasah, kondisi jalan yang rusak terus meluas akibat belum adanya upaya perbaikan jalan.
Salah satunya seperti yang terlihat di sekitar lapangan sepak bola Waringin Palasah serta di sekitar Desa Palasah menuju Desa Waringin.
Di jalur tersebut terdapat sejumlah kubangan di tengah jalan yang hampir merata menutupi badan jalan, sehingga para pengguna jalan terutama roda dua harus ekstra waspada dan hati-hati, serta harus mengurangi kecepatan hingga 10 km/jam.
Sebab jika tidak maka dipastikan bisa terjatuh mengingat kondisi lubang yang ada di jalan cukup lebar dan dalam.
“Lubangnya semakin besar dan semakin banyak, soalnya selain belum diperbaiki, jalur ini cukup ramai kendaraan,” ucap Lili warga Waringin kemarin.
Hal senada diungkapkan Ujang, yang mengatakan, jika kondisi hujan, lubang-lubang tersebut kerap tidak terlihat oleh pengendara karena tertutup genangan air.

0 Komentar