Dalang Cirebon Siap Tampilkan Wayang di TikTok, Sepi Panggilan Manggung?

Dalang Cirebon Siap Tampilkan Wayang di TikTok, Sepi Panggilan Manggung?
MEDIA SOSIAL. Para dalang di Cirebon terpaksi beradaptasi. Caranya, pertunjukan wayang tak cuma dilakukan secara langsung di lapangan. Namun bisa pula masuk media sosial sebagai konten. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.ID – Perkembangan teknologi tak terbendung. Dampaknya merambah hampir ke semua sektor. Termasuk pertunjukan wayang kulit. Para dalang Cirebon pun putar otak. Karena sepinya panggilan manggung.
Ketua Pepadi Kabupaten Cirebon, Dalang Sudarso menjelaskan, kesenian tradisional saat ini, termasuk wayang kulit, dihimpit dari dua sisi sekaligus. Yakni perkembangan teknologi dan gempuran hiburan modern. Hal itu juga berdampak kepada para dalang Cirebon.

Sebab itu, para dalang Cirebon terpaksa beradaptasi. Caranya, pertunjukan wayang tak cuma dilakukan secara langsung di lapangan. Namun bisa pula masuk media sosial sebagai konten.

Media sosial populer seperti YouTube, TikTok, Instagram maupun Facebook bakal jadi panggung baru bagi para dalang dari Cirebon.

Baca Juga:Peluang Bisnis Dapat Cuan Jutaan Dolar Jadi Eksportir ke Mesir, Catat Jenis Produk yang DibutuhkanIAIN Cirebon Tertibkan Para Pegawai, Ini Alasan Utamanya

“Pada dasarnya kami siap untuk dilatih supaya bisa membuat konten di media sosial,” ujar Sudarso kepada Rakyat Cirebon, Minggu 5 Januari 2023.

Wacana menampilkan pertunjukan wayang di media sosial sudah menggema sejak beberapa tahun terakhir. Kemudian dihantam masa PPKM yang tidak mengizinkan keramaian.

“Momentumnya beberapa tahun lalu. Ketika seni pertunjukan dihantam oleh keadaan. Kami harus beradaptasi sesuai dengan keadaan dan keadaan zaman,” katanya.

Dijelaskan Sudarso, di Kabupaten Cirebon ada 161 dalang aktif dengan berbagai gagrak. Sehingga campur tangan Pemda Cirebon mendorong kreativitas para dalang agar lebih beradaptasi.

Terkait itu, diakui Sudarso belum semua dalang mampu mengoperasikan gawai agar menghasilkan konten yang menarik. Karena itu, Pepadi berharap Pemda bisa memfasilitasi pelatihan maupun mendatangkan CSR.

Sudarso menyebut, baru beberapa dalang saja yang sudah mulai menampilkan konten wayang di media sosial. Itu pun bukan konten reguler. Melainkan konten permintaan untuk beragam kebutuhan.

“Bisa untuk pertunjukan di sekolah, edukasi atau untuk kebutuhan lomba. Baru sebatas itu,” jelasnya.

Baca Juga:UPZ IAIN Syekh Nurjati Cirebon Berbenah, Muzakki Tumbuh 52 PersenRektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Minta Pegawai Bekerja Sesuai Tusi

Jika seni pertunjukan dijadikan konten untuk meraih adsense atau iklan, Sudarso berharap ada dukungan dari pihak lain supaya kompetensi dalang mengelola media sosial juga berkembang.  (*)

0 Komentar