Developer Ubisoft Mengatakan Achievements dan Trofi “Buruk untuk Permainan”

Ubisoft, Achievements dan Trofi
Ilustrasi Achievements dan Trofi. Image: Sony

RAKCER.ID – Developer Ubisoft mempermasalahkan achievements dan trophy. Achievements diperkenalkan ke dalam gaming zeitgeist pada tahun 2005 dengan dirilisnya Xbox 360. Achievements memberikan poin kepada gamer untuk menyelesaikan permainan, level tertentu, dan mencapai beragam objektif di dalam permainan.

Hal ini sebenarnya hanya sekadar untuk menyombongkan diri, tetapi berburu achievement telah menjadi hobi besar bagi para gamer selama beberapa tahun karena beberapa game memiliki achievement yang sangat mudah dan beberapa membutuhkan tekad yang kuat untuk menyelesaikannya.

PlayStation dan Steam akan menambah pencapaian versi mereka sendiri di kemudian hari dengan PlayStation menyebutnya trofi dan memberi pengguna trofi Platinum jika mereka mendapatkan yang lainnya untuk sebuah game.

Baca JugaTutorial 10 Cara Transfer Uang Menggunakan ATM dengan MudahHarga Bawang Merah Naik Jelang Ramadhan, Pengusaha Bawang Goreng Kurangi Produksi

Namun, sepertinya beberapa orang benar-benar tidak menyukai achievement. Dilansir dari TrueAchievements, Lead Desainer Gameplay Ubisoft Massive, Fredrik Thylander, mengatakan di Twitter bahwa menurutnya, achievement merupakan hal yang “buruk untuk game”.

Baca JugaProfil dan Biodata Lucky Hakim, Wabup Indramayu yang Viral karena Mengundurkan DiriKunjungi Balitnak, Komisi II Coba Kembangkan Peternakan Kabupaten Cirebon

Dia mencatat bahwa mereka membatasi game, mengambil resource dari development, dan mengganggu/mengalihkan fokus. Tentu saja, perlu dicatat bahwa ini adalah pendapat pribadi Thylander dan tidak mencerminkan Ubisoft itu sendiri.

Sementara pengguna Twitter lainnya menyatakan bahwa itu adalah sistem reward yang bagus untuk pemain, Thylander menyarankan bahwa akan lebih baik jika game diizinkan untuk menerapkan sistem reward dan progres mereka sendiri di luar yang ditetapkan oleh pemegang platform.

Pada akhirnya, Thylander tampaknya hanya menjadi minoritas dalam hal ini, tetapi itu juga sebagian besar karena dia berbicara dari sisi developer. Dari sisi luar, banyak pemain yang tidak tahu apa yang terjadi dalam proses pembuatan achievements atau berapa banyak waktu yang dihabiskan dalam proses development.

Baca JugaPantarlih Ternyata Direkrut PPS, Minat Daftar ke KPU Kota Cirebon? Catat Syarat dan KetentuannyaWaspada! Majalengka Diterjang 51 Bencana, 28 Kali Longsor 

Sebagian juga mencatat bahwa achievement game tertentu mendorong replayability atau bermain ulang. Beberapa game menyertakan achievement untuk level kesulitan yang lebih sulit, collectibles, dan menyelesaikan objektif tertentu yang menuntut pemain untuk memainkan game dengan cara tertentu (misalnya, mengalahkan game tanpa menyentuh siapa pun). Apa pun itu, sepertinya achievements dan trofi tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Kirim Komentar