RAKCER.ID- Disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).
Disabilitas
Penyandang disabilitas meliputi disabilitas sensorik, disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas mental. Seorang penyandang disabilitas dapat mengalami satu atau lebih ragam disabilitas dalam waktu bersamaan.
Memiliki kekurangan tidak membuat seorang dsabiltas menyerah pada mimpinya. Sebab, dibalik kekurangan pasti ada kelebihan yang membuat penyandang disabilitas istimewa.
Baca Juga:Perbedaan Kritik dan Menghina3 Cara Mengubah Pola Komunikasi Untuk Keharmonisan Rumah Tangga
Kesuksesan menjadi hal mutlak bagi siapapun yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Tidak ada batasan usia dan apapun tidak dapat menghalangi termasuk keterbatasan fisik.
Dalam hal ini termasuk para penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dengan yang lainnya untuk mendapatkan kesuksesan dan menjalankan hidup sebagaimana mestiya.
Salah satu penyandang disabilitas Nur Syahwa Syaqila atau akrab disapa Kayla Di umur 9 tahun, Kayla yang memiliki keterbatasan pengelihatan sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran berkat bimbingan dari neneknya dan kebiasaannya mendengarkan lantunan ayat Al Quran lewat DVD sejak umur 7 tahun.
Dengan segala keterbatasannya sekaligus kelebihannya, Kayla punya alasan mulia kenapa dirinya menghafal Al Quran di usianya yang belia.
Disabilitas Bukanlah Penghalang Kesuksesan Kayla dan Kenia akan berangkat umrah bersama kedua orangtuanya pada Desember 2018 lalu.
Contoh penyandang Disabilitas lainya yang berhasil meraih kesuksesan yaitu Stephen Hawking. Ia adalah seorang Ahli Fisika Teoritis Bahasa Inggris.
Stephen Hawking, seorang jenius yang mendedikasikan hidupnya untuk mengungkap rahasia alam semesta, lahir pada 8 Januari 1942, tepat 81 tahun yang lalu.
Baca Juga:Performa Mewah Honda BeAT 2023 : CBS-ISSBOCORAN ! Situs Penyedia Cashback Brand Pakaian Lebaran 2023
Hawking mempelajari ilmu fisika di University College. Padahal saat itu, sang ayah memintanya belajar pengobatan. Setelah lulus, pria kelahiran Oxford, Inggris ini mulai meneliti kosmologi di Cambridge University.
Pada 1985, Hawking harus menjalani operasi trakeostomi yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk berbicara. Untungnya, sebuah alat yang dibuat oleh Cambridge University membantu Hawking untuk berkomunikasi. Hawking pun bisa memilih kata-katanya hanya dengan menggerakkan otot pada pipi. (*)