DPPKP3A Kabupaten Bandung Belajar Pengarusutamaan Gender ke Kuningan

DPPKP3A Kabupaten Bandung
DITERIMA. Kepala DPPKBP3A Kuningan, Trisman Supriatna menerima kunjungan dari DPPKBP3A Kabupaten Bandung. rakcer.id/aleh malik
0 Komentar

RAKCER.ID – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKP3A) Kabupaten Bandung, melakukan kaji banding ke DPPKP3A Kabupaten Kuningan.
Agenda DPPKP3A KAbupaten Bandung untuk melakukan sharing upaya dan strategi pembangunan responsif gender, khususnya untuk kenaikan peringkat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Kedatangan kami kesini selain bersilaturahmi, kami juga ingin sharing tentang Anugerah Parahita Ekapraya dan Kabupaten Layak Anak yang berturut-turut diterima oleh Kabupaten Kuningan,” Kepala DPPKP3A Kabupaten Bandung Drs HM Hairun, di sela-sela kunjungan, kemarin.
Diakui Hairun, Kabupaten Bandung mengalami penurunan kategori penilaian monev pembangunan pengarusutamaan gender, dari kategori madya menjadi kategori pratama.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) menjadi proses assessement untuk melihat sebuah rancangan pembangunan,” ujarnya.
“Termasuk kebijakan, legislasi, program dan kegiatan, alokasi budget, implementasi dan monev di semua sektor atau bidang. Apakah sudah memenuhi hak laki-laki, perempuan, lansia, anak, dan disabilitas secara setara,” imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Hairun, kedatangannya berserta jajaran ke Kuningan, untuk sharing terkait strategi apa yang harus dilakukan.
Sehingga pengarusutamaan gender bukan hanya sekadar sebuah komitmen, itikad atau niat saja, namun sudah harus terwujud dalam ouput/hasil dari pembangunan itu sendiri.
“Pada monev PUG tahun 2021, dimana merupakan penilaian pembangunan PUG tahun 2020, Kabupaten Kuningan memperoleh penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Utama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan Trisman Supriatna SPd Mpd mengungkapkan, pada prinsipnya pihaknya selaku dinas teknis juga tidak terlalu memahami dari sisi apa kenaikan penilaiannya.
Hal itu karena penilaian sepenuhnya murni dilakukan oleh tim dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Namun ada beberapa peningkatan indikator yang dapat kami laporkan, yaitu dari jumlah kegiatan inovasi OPD yang meningkat,” terang Trisman.
“Pimpinan pemerintah Kabupaten Kuningan memang sangat menekankan pada pengembangan program kegiatan dalam bentuk inovasi baru menurut sektor pembangunan masing-masing, termasuk pengembangan program kegiatan di DPPKBP3A,” ungkapnya.

0 Komentar