DPRD Kota Cirebon Apresiasi Peresmian Museum Topeng Cirebon

DPRD Kota Cirebon
Anggota DPRD Kota Cirebon, M Fahmi Mirza Ibrahim SE menghadiri peresmian Museum Topeng Cirebon. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON. RAKCER.ID – DPRD Kota Cirebon mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah yang menggagas dan meresmikan museum Topeng Cirebon.

Inovasi program Pemkot Cirebon, melalui Disbudpar tersebut menjadi langkah kongkret untuk melestarikan kesenian Cirebon kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Anggota DPRD Kota Cirebon, M Fahmi Mirza Ibrahim SE, mewakili DPRD, menghadiri peresmian Museum Topeng Cirebon yang berlokasi di Balaikota Cirebon, Senin (02/09) lalu.

Baca Juga:Berteknologi Paling Canggih, PLTGU Tambak Lorok 779 MW Resmi BeroperasiAnggota DPRD Kota Cirebon Masa Jabatan 2024-2029 Dilantik

Menurut Fahmi, Museum Topeng akan mampu menambah opsi destinasi wisata sehingga meningkatkan kunjungan baik dari wisatawan luar daerah maupun lokal.

“Ini langkah bagus Pemda yang digawangi Disbudpar, untuk menarik wisatawan maupun masyarakat lokal terkait budaya yang kaya di Kota Cirebon,” ungkap Fahmi.

Kehadiran Museum Topeng Cirebon, lanjut Fahmi, juga lebih jauh berpotensi meningkatkan perekonomian di Kota Cirebon.

“Diharapkan museum ini, dapat menarik wisatawan, dan membuat perekonomian Kota Cirebon lebih baik lagi,” lanjut Fahmi.

Sementara itu, Kadisbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya SSos menyampaikan, penetapan gedung Balai Kota sebagai museum, tidak lepas dari statusnya sebagai cagar budaya.

Diperkirakan, sebanyak 132 karya terdapat di dalam Museum Topeng, termasuk beberapa hasil replika seperti kursi Ong Tien dan Paksi Naga Liman.

“Ada 130-an karya topeng, ada juga hibah tokoh masyarakat 20 topeng, hibah replika paksi naga liman, dan beberapa hibah lain juga,” ungkap Agus.

Baca Juga:DPRD Kota Cirebon Dengarkan Pidato Presiden dalam Paripurna IstimewaPLN Pastikan Jaringan Transmisi Back Bone Jawa Andal di Momen HUT RI ke-79

Agus menambahkan, museum akan buka sesuai dengan hari kerja Senin-Jumat, dan masih gratis hingga akhir tahun 2024.

“Museum ini selain jadi tempat apresiasi karya budaya, juga sebagai edukasi anak muda,” kata Agus. (sep)

0 Komentar