Efek Samping Terlalu Sering Minum Susu UHT pada Anak, Cek Aturannya Disini!

Efek Samping Terlalu Sering Minum Susu UHT pada Anak, Cek Aturannya Disini!
Susu UHT. Foto: reportsandinsights/pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Susu UHT adalah susu pasteurisasi yang dipanaskan dengan suhu tinggi dan kemudian dikemas secara steril dan tertutup rapat.

Dengan pengolahan susu ini, bakteri di dalamnya diharapkan mati, dan anak-anak yang mengonsumsinya tidak akan mengalami keracunan, infeksi pencernaan, atau masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, susu UHT mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat yang membantu perkembangan anak.

Baca Juga:5 Manfaat Susu UHT Full Cream, Bantu Pertumbuhan Gigi dan Tulang Anak10 Merk Susu Evaporasi di Alfamart & Indomaret, Makanan Makin Enak!

Kandungan lemak dan protein susu UHT berkurang sebagai akibat dari proses pemanasannya.

Untuk anak usia sekolah, mengonsumsi susu UHT atau susu formula sebanyak satu hingga dua gelas sehari tidak selalu berbahaya.

Namun, tindakan ini mungkin menyebabkan gejala seperti mual, kembung, muntah, mulas, nyeri perut, diare, sembelit, dan sering sendawa pada anak-anak yang rentan.

Anak-anak mungkin lebih sulit makan karena mereka merasa kenyang lebih lama karena mengonsumsi susu berlebihan.

Usia Berapa Anak Boleh Minum Susu UHT?

Menurut para ahli, anak-anak harus menghindari susu UHT sampai mereka berusia 12 bulan atau 1 tahun.

Artinya, bayi yang belum berusia 1 tahun tidak boleh minum susu UHT karena beberapa alasan:

  • Bayi dapat mengalami iritasi pada saluran pencernaan karena mereka belum dapat mencerna susu sapi utuh dengan sempurna.
  • Bayi mungkin kekurangan darah karena pendarahan tidak kasat mata akibat iritasi.

Konsumsi susu sapi utuh sebelum usia satu tahun meningkatkan risiko pendarahan di saluran pencernaan bayi sebesar 40%.

Baca Juga:Mengenal Susu Evaporasi Pengganti Santan untuk Kurangi Kolesterol Mau Minum Susu tapi Punya Maag dan Asam Lambung? Ini Jenis Susu yang Cocok!

Untuk anak di bawah satu tahun, susu sapi utuh mengandung jumlah protein dan mineral yang berlebihan, yang harus dibuang melalui kencing. Ini meningkatkan beban ginjal.

  • Bayi berisiko mengalami dehidrasi berat jika mereka kekurangan cairan dalam jangka waktu yang lama, baik itu akibat kencing berlebihan atau keringat.
  • Bayi yang minum susu sapi utuh yang belum difortifikasi memiliki tingkat zat besi, vitamin C, dan vitamin E yang rendah, sehingga mereka berisiko mengalami kekurangan zat gizi ini dan anemia dalam jangka panjang, terutama bayi yang mengalami perdarahan saluran cerna yang disebutkan di atas.

Kadar DHA yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan otak mereka terbatas pada susu sapi.

0 Komentar