Fakta Unik ! Mengenal Sejarah Suku Baduy, Tempat Tinggal hingga Tradisi

Mengenal Sejarah Suku Baduy, Tempat Tinggal hingga Tradisi
Mengenal Sejarah Suku Baduy, Tempat Tinggal hingga Tradisi. Foto: Pinterest-RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.IDMengenal Sejarah Suku Baduy, Suku Baduy terbagi dalam dua golongan yang disebut dengan Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Perbedaan yang paling mendasar dari kedua suku ini adalah dalam menjalankan pikukuh atau aturan adat saat pelaksanaannya.

Jika Baduy Dalam masih memegang teguh adat dan menjalankan aturan adat dengan baik, sebaliknya tidak dengan saudaranya Baduy Luar.

Baca Juga:Wajib Banget Tahu ! Sejarah Dan Peninggalan di Museum Talagamanggung Majalengka Sejak Tahun 1293Tiket Masuknya Murah Banget ! Situ Janawi Payung Majalengka, Danau di Dalam Danau, Peninggalan Kerajaan Rajagaluh

Simak Ulasan Lengkap Tentang Mengenal Sejarah Suku Baduy

Masyarakat Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya luar selain Baduy. Penggunaan barang elektronik dan sabun diperkenankan ketua adat yang di sebut Jaro untuk menopang aktivitas dalam menjalankan aktivitas sehari hari.

Selain itu, Baduy Luar juga menerima tamu yang berasal dari luar Indonesia, mereka diperbolehkan mengunjungi hingga menginap di salah satu rumah warga Baduy Luar.

Perbedaan lainnya terlihat dari cara berpakaian yang dikenakan. Pakaian adat atau baju dalam keseharian Baduy Luar tersirat dalam balutan warna putih yang mendominasi, kadang hanya bagian celananya saja bewarna hitam ataupun biru tua.

Warna putih melambangkan kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar. Beda dengan Baduy Luar yang menggunakan baju serba hitam atau biru tua saat melakukan aktivitas.

Baduy Dalam memiliki tiga kampung yang bertugas mengakomodir kebutuhan dasar yang di perlukan semua masyarakat Suku Baduy. Tugas ini dipimpin oleh Pu’un selaku ketua adat tertinggi dibantu dengan Jaro sebagai wakilnya.

Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo adalah tiga kampung tempat Suku Baduy tinggal, sedangkan kelompok masyarakat Baduy Luar tinggal di 50 kampung lainnya yang berada di bukit-bukit Gunung Kendeng.

Suku Baduy memang sangat ketat memegang adat istiadat, tetapi bukan wilayah terisolasi atau terasingkan dari perkembangan dunia luar.

Baca Juga:5 Hp Dengan Mediatek Terbaik Harganya Murah Cocok Untuk Segala Kebutuhan5 Hp Dengan Snapdragon Terbaik, Harganya Murah Cocok Untuk Segala Kebutuhan

Ada beberapa hal yang menjadi pantangan atau tabu bagi mereka. Salah satunya adalah mengambil foto, terutama di wilayah Baduy Dalam. Pengunjung hanya boleh menggambarkan suasana di dalamnya hanya dengan sketsa.

Kini, Desa Baduy kerap dikunjungi wisawatan domestik maupun mancanegara. Ada beberapa aturan yang harus ditaati ketika berkunjung ke Baduy. Aturan-aturan tersebut berbeda untuk Baduy Luar, Baduy Dalam, dan perbatasan keduanya.

0 Komentar