Gadis Kretek: Sebuah Perjalanan Lintas Masa yang Memukau

Gadis Kretek
“Gadis Kretek” adalah suatu pencapaian gemilang dalam perfilman Indonesia. Foto: Pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Serial original Netflix Indonesia, “Gadis Kretek,” telah tiba untuk menghipnotis penonton dengan kisahnya yang menggugah jiwa, memulai debutnya pada Kamis, 2 November 2023. Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahas informasi secara lengkap mengenai film Gadis Kretek yang merupakan sebuah perjalanan lintas masa yang memukau.

Melalui narasi tiga perempuan yang menjelajahi zaman, serial ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah pesan yang kuat tentang semangat perempuan dari masa ke masa, merangkul inspirasi dari sejarah untuk memandu perempuan masa kini.

Di balik layar, sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah serta penulis buku Ratih Kumala bersama Tanya Yuson telah menyusun cerita ini dengan penuh cermat selama satu dekade terakhir. Proses transformasi dari kata-kata dalam buku ke dunia visual memerlukan ketelitian dan riset mendalam. Namun, hasilnya adalah sebuah karya seni yang mempesona dan mengharukan.

Baca Juga:Rekomendasi K-Drama Historis Korea Selatan: Membawa Penonton ke Era yang Megah dan Mencekam“My Dearest” Drama Paling Populer di MBC, Mempertimbangkan Perpanjangan Episode

Berikut Sekilas Cuplikan Dari Film Gadis Kretek:

Gadis Kretek membawa penontonnya ke era 1920-an, memperkenalkan Dasiyah, seorang wanita visioner yang ahli dalam meracik saus rokok kretek. Dian Sastrowardoyo, dengan dedikasi luar biasa, membawa karakter Dasiyah ke hidup dengan penuh intensitas.

Untuk memahami karakter ini dengan lebih dalam, Dian bahkan mengubah kehidupan sehari-harinya, menjalani periode antisosial dan memperdalam dirinya dalam musik gamelan, menciptakan kesesuaian yang memukau dengan karakter Dasiyah.

Namun, kisah ini tidak terbatas pada Dasiyah semata. Serial ini membuka pintu ke era 1965, memperkenalkan Soeraja (diperankan oleh Ario Bayu), membawa penonton melalui peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Lebih jauh lagi, kisah ini melibatkan Arum (diperankan oleh Putri Marino) dan Lebas (diperankan oleh Arya Saloka) pada tahun 2001.

Pertemuan antara Arum dan Lebas membawa penonton dalam perjalanan yang memungkinkan mereka mengungkap masa lalu dan rahasia tersembunyi.

Dalam konferensi pers, sutradara Kamila Andini menyampaikan bahwa tujuan dari serial ini adalah tidak hanya menghadirkan tragedi, tetapi juga menyelipkan semangat dan ketabahan dalam kehidupan Dasiyah. Proses produksi melibatkan transformasi besar dalam peran aktor dan aktrisnya.

0 Komentar