Harga Beras Bergejolak, Pemkab Siapkan 4 Trik Mengendalikan Inflasi

harga beras
RAKOR. Rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dan harga beras dipimpin Sekda Indramayu, Rinto Waluyo. Foto: Tardiarto Azza/rakcer.id
0 Komentar

INDRAMAYU-Harga beras yang terus bergejolak membuat Pemerintah Kabupaten Indramayu berusaha mengendalikan inflasi daerah. Salah satunya dengan membahas berbagai hal melalui rapat koordinasi dengan sejumlah pihak.
Rakor yang berlangsung pada Jumat (10/2/2023) tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Indramayu, Rinto Waluyo.
Langkah ini untuk menindaklanjuti Rakornas Pengendalian Inflasi pada 8 Februari 2023 secara virtual dan menyikapi kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu.
“Bahwa gejolak harga di Provinsi Jawa Barat ini diantaranya adalah beras, minyak gorek dan daging ayam broiler. Kemudian telur ayam, cabai dan ikan segar,” jelas sekda.
Dia menyebutkan, ada 4 kunci strategi dari pengendalian inflasi daerah yang perlu diperhatikan. Yaitu bagaimana keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. “Pengendalian inflasi daerah harus ikut empat kunci strategi,” kata dia.
Disampaikan, dalam rapat tersebut salah satunya membahas masalah kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu. Hal ini dikarenakan panen diperkirakan baru akan dimulai pada Maret mendatang.
“Oleh karena itu, pada rakor kita cari tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan, jika tidak ada tindakan dari kita tentunya ini akan memengaruhi harga-harga dipasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Dandy Arianto menyatakan, beberapa waktu terakhir ini pihaknya dihadapkan pada situasi harga beras yang mengalami kenaikan. Pihaknya juga melihat terjadinya kenaikan harganya disebabkan banyak faktor.
“Faktornya itu sebenarnya sudah lama, seperti cetak sawah yang kurang, kawasan industri yang melibas sawah dan sebagainya. Tentunya terjadi ketidakseimbangan suplai yang diterima,” ungkapnya.
Menurutnya, faktor kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu lebih dominan karena kenaikan harga beras di pasar induk luar Kabupaten Indramayu.
“Kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu ini faktornya bukan dari dalam Indramayu sendiri, tetapi karena harga beras di luar Indramayu mengalami kenaikan. Produksi beras dari petani Indramayu yang dijual ke pasar Indramayu tidak signifikan dengan yang dijual keluar pasar Indramayu,” paparnya.
Diperoleh informasi, Pemkab Indramayu akan terus mendorong pihak Bulog untuk melakukan operasi pasar. Langkah ini dianggap penting guna memastikan ketersediaan beras dan dan menjaga harga beras dapat terjangkau oleh masyarakat. (tar)

0 Komentar