Ini 5 Alasan Korban KDRT Bertahan di Pernikahan Tidak Sehat

Ini 5 Alasan Korban KDRT Bertahan di Pernikahan Tidak Sehat
5 Alasan Korban KDRT Bertahan di Pernikahan Tidak Sehat: 1.    Merasa dalam bahaya dan ketakutan, 2.    Isolasi Sosial, 3.    Rasa malu dan penyangkalan. foto:pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Pelaku sering kali meremehkan, menyangkal, atau menyalahkan korbannya. Korban mungkin merasa malu atau membuat alasan bagi dirinya sendiri dan orang lain untuk menyembunyikan kekerasan dalam rumah tangganya.

4. Trauma dan rasa percaya diri yang rendah

Bayangkan jika pasangan Anda menggunakan bahasa yang menghina setiap hari, membuat Anda merasa tidak berharga dan menurunkan harga diri Anda.

Korban dalam hubungan yang penuh kekerasan tidak memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, dan mereka sering kali mengalami trauma ketika diberi tahu ‘kamu tidak bisa menjaga dirimu sendiri, kamu membutuhkan aku’.

Baca Juga:Jangan Tergoda Diskon, Ini 6 Cara Menabung Ala Orang Jepang5  Sifat yang Muncul Akibat Trauma Masa Kecil

5. Alasan praktis

Pelaku kekerasan sering kali mengontrol seluruh aspek kehidupan korbannya, sehingga mustahil bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan atau kemandirian finansial.

Perempuan tidak mampu menghidupi diri mereka sendiri atau anak-anak mereka karena mereka mempunyai kendali atas akses keuangan mereka.

Mereka mungkin takut anak-anak mereka akan dibawa pergi, atau mereka mungkin khawatir terhadap perekonomian.

Karena banyak orang yang menganggap meminta bantuan itu sulit, mereka terus bertahan.

Perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga memerlukan bantuan dari keluarga, komunitas, dan teman-temannya.

0 Komentar