Istana Presiden Meminta Maaf Atas Insiden Pemblokiran Ambulan Saat Konvoi Presiden

Istana Presiden Meminta Maaf Atas Insiden Pemblokiran Ambulan Saat Konvoi Presiden
Insiden pemblokiran sebuah ambulan oleh konvoi Presiden Joko Widodo di Kalimantan Tengah telah mendapatkan tanggapan dari Istana.Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

Jakarta, Rakcer.id- Insiden pemblokiran sebuah ambulan oleh konvoi Presiden Joko Widodo di Kalimantan Tengah telah mendapatkan tanggapan dari Istana.

Muhammad Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, menyatakan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang sempat terekam dan viral di media sosial.

Kejadian ini terjadi di depan RSUD dr. Murjani Sampit, Kalimantan Tengah, di mana suara sang sopir ambulans terdengar mengeluhkan pemblokiran oleh rombongan presiden saat mencoba mengantar pasien yang membutuhkan perawatan mendesak.

Baca Juga:DPR RI Mendesak Percepatan Aturan Baru Pembatasan BBM PertaliteSsssttt! Diam-Diam Muhammadiyah Pertimbangkan Tawaran Jokowi untuk Kelola Tambang Organisasi Masyarakat

Yusuf Permana menegaskan bahwa seharusnya ambulans diberikan prioritas utama dalam akses jalan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada.

“Protokol Kepresidenan sebenarnya telah menetapkan ambulans sebagai prioritas utama. Namun, pada situasi tertentu bisa jadi ada miss koordinasi di lapangan yang perlu kita evaluasi dan perbaiki,” terang Yusuf dalam penjelasannya kepada media.

Yusuf juga menambahkan bahwa tim kepresidenan selalu memberikan instruksi terhadap pengamanan wilayah untuk menaati SOP yang telah ditetapkan, sehingga kejadian seperti ini diharapkan tidak terulang kembali.

“Kami memohon maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat luas atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami akan memastikan semua lapisan pengamanan mengingat kembali dan menerapkan protokol dengan benar,” tutup Yusuf.

Peristiwa ini telah memicu diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana prosedur pengamanan VVIP dilakukan tanpa mengesampingkan kebutuhan mendesak masyarakat.

0 Komentar