Jalur Rajagaluh-Sindangwangi Majalengka Rawan, 2 Pekan 3 Kejadian Begal

Jalur Rajagaluh-Sindangwangi
BAHAYA. Selain jalan berlubang dan minim penerangan, jalur Rajagaluh-Sindangwangi juga rawan aksi begal. rakcer.id/pai supardi
0 Komentar

RAKCER.IDJalur Rajagaluh- Sindangwangi Kabupaten Majalengka di sekitar Desa Lengkong Kulon dan Lengkong Wetan semakin rawan. 2 pekan sejak pergantian tahun, terjadi 3 aksi begal.
Rata-rata korban begal di jalur Rajagaluh-Sindangwangi tersebut dicegat dan dirampas sepeda motornya oleh pelaku menggunakan senjata tajam, bahkan ada yang menggunakan senjata api.
Aksi begal di jalur Rajagaluh-Sindangwangi tersebut terungkap dalam rapat musyawarah desa (Musdes) Lengkong Kulon, yang membahas kegiatan Siskamling dan program pembangunan 2023.
Ilyas, Ketua RT 01 Dusun Lampit Biru menjelaskan, setidaknya ada 3 kejadian aksi begal yang terjadi di jalur jalan raya Rajagaluh-Sindangwangi tersebut.
Diantaranya di sekitar Tanjakan Asem dan perbatasan dengan Kabupaten Cirebon, dengan modus dipepet. Pihaknya mendesak siskamling yang sudah berjalan bisa ditingkatkan.
“Untuk mengantisipasi angka kriminalitas, ada baiknya selain siskamling di kampong mungkin jika perlu mengadakan kegiatan patroli desa,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Hasim, warga yang sempat menggagalkan upaya begal terhadap warga. Saat itu sekitar pukul 23.00 WIB, dia melihat seorang perempuan dipepet pengendara motor yang berboncengan.
Dia curiga lalu dibantu temannya menguntit dua orang tidak dikenal itu. Saat ditanya, keduanya beralasan hendak ke Rajagaluh dan salah jalan. Tanpa permisi keduanya langsung balik arah dengan memacu sepeda motornya dengan kencang.
“Ada baiknya di beberapa tempat terutama di pintu masuk desa dan di jalan-jalan yang rawan untuk dipasang CCTV dan dilengkapi penerangan jalan,” pintanya.
M Toha, Sekretaris Desa Lengkong Kulon mengatakan, kegiatan siskamling di desanya sudah berjalan. Bahkan semua perangkat RT dan RW telah dibekali HT untuk memudahkan komunikasi.
Kejadian kriminalitas itu terjadi di jalan utama Majalengka-Sindangwangi, bukan di jalan desa. Meski demikian usulan untuk meningkatkan kembali Siskamling akan dipertimbangkan.
“Kebetulan kejadianya rata-rata di jalur Rajagaluh-Lengkong Wetan atau jalur utama Majalengka-Cirebon, namun untuk antisipasi tidak ada salahnya kita tetap waspada dan tetap siaga,” ucapnya.
Selain rawan aksi kejahatan, kondisi jalur Rajagaluh-Sindangwangi juga cukup memprihatinkan akibat jalan yang rusak dan berlubang. Ditambah minimnya penerangan jalan utama (PJU).

0 Komentar