JPPRA Desak Evaluasi Sistem Pendidikan di Pesantren Pasca Insiden di Aceh

JPPRA Desak Evaluasi Sistem Pendidikan di Pesantren Pasca Insiden di Aceh
Pernyataan sikap JPPRA terhadap kekerasan di Pesantren di Aceh. Foto: ISTIMEWA/RAKCER.ID.
0 Komentar

JPPRA juga menyatakan dukungan terhadap langkah hukum yang diambil terhadap pelaku kekerasan dan berharap agar prosesnya berjalan dengan transparan dan adil. “Kami sangat berharap aparat penegak hukum dapat menindak tegas kasus ini. Kekerasan tidak bisa dibiarkan, dan pelakunya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum,” tambah Kiai Yoyon.

Kasus ini diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem di pesantren demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi para santri.

“Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mendisiplinkan anak didik, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda kita,” pungkas Kiai Yoyon.

Baca Juga:Berani Nonton? 7 Film Thailand dari Kisah Nyata yang Menegangkan dan MenginspirasiDrama Thailand Kolosal yang Epik dan Megah, Dari Likit Haeng Jan Hingga The Kinnaree Conspiracy

Dengan adanya pernyataan tegas dari JPPRA, diharapkan agar tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan, khususnya di pesantren, tidak terulang kembali dan semua pihak dapat berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang penuh kasih sayang.

0 Komentar