Kekuatan Dibalik Kata! Menggali Inspirasi dari Karya Mamay Muthmainnah tentang Perempuan Aswaja An-Nahdliyah

Kekuatan Dibalik Kata! Menggali Inspirasi dari Karya Mamay Muthmainnah tentang Perempuan Aswaja An-Nahdliyah
Kisah inspirasi dari buku tulisan Mamay Mamay Muthmainnah. Foto: Instagram @mamay.muthmainnah/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Mamay Muthmainnah adalah seorang Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI PMII) yang berasal dari Indramayu, telah menyelesaikan sebuah karya yang memperdalam pemahaman tentang gerakan perempuan dalam konteks Aswaja An-Nahdliyah. 

Karyanya yang berjudul “Perempuan Aswaja An-Nahdliyah: Kiprah Gerakan Perempuan Aswaja dalam Peradaban Dunia” menggambarkan perjalanan dan proses yang dialaminya selama berorganisasi di KOPRI.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Mamay menjelaskan bahwa karya tersebut mengupas kajian tentang gerakan perempuan Aswaja An-Nahdliyah, yang masih jarang dieksplorasi. 

Baca Juga:Melangkah ke Glory, 5 Rahasia Mendapatkan Skin Deity Warcry dari Woodpecker di Faded Wheel Free Fire!Sarepta Studio dan Team17 Umumkan Rilis Thalassa: Edge of the Abyss Beserta Spesifikasi PC

Ia menegaskan bahwa pemahaman semacam ini sangat penting untuk menilai sejauh mana kaum perempuan NU, khususnya KOPRI PMII, mampu mengaktualisasikan diri di tengah masyarakat yang cenderung patriarkis.

“Alasan menulis buku ini berangkat dari banyaknya kegelisahan dalam perjalanan kaderisasi keliling daerah. Ada banyak penemuan yg variatif namun tidak tertuang menjadi satu narasi yg utuh sebagai perjuangan khas KOPRI” Ucap Mamay. 

Dalam bukunya, Mamay mencatat bahwa gerakan KOPRI PMII menghadapi tantangan dalam arus gerakan dan warna ideologinya.

Ia menyoroti permasalahan identitas dan diferensiasi dengan kelompok gerakan perempuan lainnya. Hal ini mendorongnya untuk menyajikan buku ini sebagai panduan bagi pembaca untuk memahami esensi gerakan KOPRI.

Ditekankan pula bahwa perempuan Aswaja An-Nahdliyah memiliki landasan cara berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan empat pilar Ahlunnah Wal Jama’ah. Hal ini menjadi panduan bagi KOPRI dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan yang inklusif, dan pembebasan dari segala bentuk kekerasan.

Motivasi besar teteh tentu, mengembalikan perjuangan kopri agar kembali kepada khittoh perjuangan perempuan nahdlatul ulama yang sesungguhnya. Yakni dengan membumikan gerakan perepuan aswaja annahdliyah, ia lahir dari nilai2 dan pilar2 ASWAJA. Menuntun perempuan NU sebagai mabadi khoiru ummah” katanya.  

Menurut Mamay, gerakan perempuan Aswaja An-Nahdliyah menolak rasionalisme murni serta pemahaman agama dan realitas sosial yang dangkal. Sikap moderat dan toleran menjadi semangat utama dalam mengelola pluralitas dalam masyarakat.

Baca Juga:Jangan Lewatkan Event Faded Wheel, Begini Cara Mendapatkan Skin Woodpecker Deity WarcryTaktik Khusus Untuk Mengungkap 5 Cara Rahasia Mendapatkan Skin Machete Paradoxical Slicer di Free Fire!

Dalam penutup wawancaranya, Mamay Muthmainnah menyampaikan harapannya agar karyanya ini dapat mengembalikan fokus perjuangan KOPRI kepada nilai-nilai asli gerakan perempuan Nahdlatul Ulama.

0 Komentar