Mengenal Lebih Dekat Ketua MUI Pertama, Berikut Biografi Buya Hamka

Buya Hamka
Mengenal sosok ulama dari Minangkabau, Buya Hamka. Foto: Wikipedia
0 Komentar

Hamka melanjutkan kembali pendidikannya dan belajar mengkaji lebih dalam tentang ilmu agama Islam ke Mekkah.

Berikut Karie dan Karya Sastra Buya Hamka

Merintis Karier

Menulis

Setelah melanjutkan studi di Mekkah, kembali ke Indonesia lebih tepatnya di Medan. Saat di Medan, Hamka terjun ke dunia jurnlistik atau penulisan. Hamka menuliskan artikel tentang pengalamannya selama di Mekkah untuk Pelita Andalas, yakni surat kabar yang dimiliki oleh Tionghoa.

Lalu datang penawaran untuk menulis di Majalah Seruan Islam oleh Muhammada Ismail Lubis, yakni seorang pimpinan majalah Seruan Islam.
Selain menulis pada surat kabar lokal, Hamka juga mengirim tulisan ke Suara Muhammadiyah pimpinan Abdul Aziz dan Bintang Islam pimpinan Fakhroedin.

Baca Juga:Resmi! Berikut Aturan Terbaru BKN Terkait Batas Usia Pensiun PNSSEGERA! CPNS 2023 Resmi Dibuka 1 April, Berikut Daftar Formasi Lengkap di 29 Instansi Pemerintahan

Setelah menikah dengan Siti Maryam, Hamka mulai aktif dalam kepengurusan Muhammadiyah dan menduduki sebagai ketua cabang Padang Panjang.
Jenjang karier Hamka semakin gemilang dan meluas karena nama Abdul Malik Karim Amrullah dipilih menjadi ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama tahun `1975 dan menjabat selama 5 tahun.

Karya Sastra Buya Hamka

Buya Hamka adalah seorang ulama, sastrawan, dan pengarang terkenal Indonesia. Ia banyak menghasilkan karya-karya sastra yang sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa karya sastra terkenal Buya Hamka antara lain:

• Tenggelamnya Kapal van der Wijck – Novel ini menceritakan tentang kisah cinta tragis antara seorang pria Minangkabau dan seorang wanita Betawi pada masa kolonial Belanda. Novel ini sangat populer di Indonesia dan telah diadaptasi menjadi film dan drama.

• Ayahku – Novel autobiografi ini mengisahkan kehidupan Buya Hamka dari masa kecil hingga menjadi seorang ulama dan sastrawan terkenal.

• Di Bawah Lindungan Ka’bah – Novel ini menceritakan kisah seorang pemuda Minangkabau yang berjuang untuk meraih cita-citanya dan mengejar cintanya. Novel ini juga telah diadaptasi menjadi film.

• Tafsir Al-Azhar – Karya ini adalah tafsir Al-Quran yang ditulis oleh Buya Hamka. Tafsir ini sangat terkenal dan dianggap sebagai salah satu tafsir Al-Quran terbaik dalam bahasa Indonesia.didalamnya berisi kuliah subuh yang pernah ia beliau sampaikan di Masjid Al-Azhar tahun 1959.

0 Komentar